Ngaji Kitab Aqidatul Awam (18)

 عليهم الصلاة والسلام # وآلهم ما دامت الايام"

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada seluruh para nabi dan keluarga mereka selamanya".


Penjelasan

 As Syaikh Ahmad al Marzuki mengakhiri penyebutan nama 25 nabi yang wajib kifayah untuk diketahui dengan shalawat dan salam atas mereka.

♦️ Penjelasan tentang makna shalawat dan salam telah dijelaskan diawal penjelasan kitab Aqidatul Awam ini.

♦️ Perkataan as Syaikh Ahmad al Marzuki ini menunjukkan bahwa boleh bersholawat dan salam sekaligus pada setiap nabi dengan bacaan:

صلى الله عليه وسلم

Bacaan shalawat ini tidak dikhususkan untuk Rasulullah saja, tetapi boleh juga untuk nabi yang lainnya, misalnya nabi Ibrahim shallallahu alaihi wasallam, nabi Musa shallallahu alaihi wasallam, nabi Isa shallallahu alaihi wasallam dan seterusnya.

Meskipun pada umumnya umat Islam ketika untuk nabi Muhammad mengatakan *"shallallahu alaihi wasallam"* dan untuk nabi-nabi yang lain mengatakan *"'alayhissalam"*.

 Para ulama memaknai kafadz وآلهم dengan dua makna, yaitu keluarga para nabi yang mukmin dan para pengikut mereka yang beriman.


Catatan

Bacaan shalawat pada Nabi bisa dengan menggunakan berbagai shighot (bentuk), misalnya:

1. صلى الله عليه وسلم

2. اللهم صل على سيدنا محمد

3. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد

4. اللهم صل على سيدنا محمد وسلم

5. صلى الله على محمد

6. صلوات ابراهيمية (اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على ابراهيم وعلى ال ابراهيم في العالمين انك حميد مجيد) 

Bacaan sholawat juga bisa dengan menggunakan shighot yang telah disusun oleh para awliya' seperti shalawat Naariyah, shalawat munjiyah, shalawat Thibbul Qulub, shalawat al Fatih, shalawat Badar, shalawat Asyghil dan seterusnya 

Waspadalah terhadap kelompok Wahhabi yang menganggap sholawat-shalawat susunan para wali di atas sebagai shalawat syirik, orang yang membacanya menjadi musyrik.

Alasan mereka, karena di dalam shalawat-shalawat tersebut terdapat tawassul dengan nabi.

Padahal tawassul dengan Nabi atau wali diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan dipraktekkan oleh para sahabat dan para ulama salaf serta khalaf.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh at Thobaroni dalam Al Mu'jam al Kabir dan al Mu'jam as Shaghir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan do'a tawassul kepada seorang sahabat buta:

اللهم اني اسألك واتَوجه إليك بنبينا محمد نبي الرحمة يا محمد اني أتوجه بك إلى ربي في حاجتي لتقضى لي

Doa tawassul ini kemudian setelah wafatnya Rasulullah, pada masa khalifah Utsman bin Affan dipraktekkan oleh seorang laki-laki yang memiliki hajat pada Sayyidina Utsman bin Affan. 

Dalam membaca shalawat wajib memperhatikan kaidah tajwid, khususnya pada makhraj huruf dan panjang pendeknya.

Jika menggunakan shighot اللهم صل maka jangan sampai memanjangkan harakat lam dalam lafadz صل sehingga menjadi صلي, karena itu akan merubah makna, seakan-akan dia mengatakan bahwa Allah itu perempuan, karena shighot seperti itu adalah khithab terhadap perempuan.


والله أعلم بالصواب

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post