TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatun Naja (Pembahasan ke-143)

Pembahasan ke-143

بخلاف العظم إذا كشط فإنه ينقض ولو اتخدت المرأة أو الرجل أصبعا من ذهب أو فضة لم ينقض لمسها ولو سلخ جلد الرجل أو المرأة وحشي لم ينقض لمسه لأنه لا يسمى آدميا وكذا لو سلخ ذكر الرجل وحشي إذ لا يسمی ذكرا. ثالثها أن يكون بدون حائل فلو كان بحائل ولو رقيقا فلا نقض ومن الحائل ما لو كثر الوسخ المتجمد على البشرة من غبار بخلاف ما لو كان من العرق فإن لمسه ينقض لأنه لو صار كالجزء من البدن. رابعها أن يبلغ كل منهما حد الكبر يقينا وهو في حق الرجل من بلغ حدا تشتهيه
فيه عرفا ذوات الطباع السليمة من النساء كالسيدة نفيسة بنت الحسن بن زید ابن سيدنا الحسن سبط رسول الله صلى الله عليه وسلم ابن سیدنا على كرم الله وجهه ورضي الله عنه


Berbeda dengan tulang, apabila telah terkelupas [daging hingga kulitnya] maka sesungguhnya menyentuhnya dapat membatalkan wudhu.

Dan seandainya seorang wanita atau lelaki membuat jarinya dari emas atau perak, maka tidak membatalkan wudhu menyentuh jari bersebut.

Dan seandainya dikelupas kulit seorang laki-Iaki atau wanita oleh binatang buas, maka tidak membatalkan wudhu menyentuh kulit tersebut, sebab kulit tersebut tidak dinamai sebagai manusia.

Dan begitu pula, seandainya dikelupas dzakar [penis] seorang lelaki oleh binatang buas, sebab kelamin yang terputus tidak dinamai sebagai [sosok utuh] laki-laki.

Syarat ketiga, keadaan persentuhan itu tanpa ada penghalang. Maka jikalau keadaannya dengan terdapat penghalang walaupun tipis, maka tidak membatalkan wudhu.

Dan termasuk suatu penghalang adalah sesuatu, seandainya banyak bertumpuk kotoran yang mengeras di atas permukaan kulit, yang berasal dari debu.

Berbeda halnya dengan sesuatu, seandainya kotoran yang mengeras itu berasal dari keringat, maka sesungguhnya menyentuhnya dapat membatalkan wudhu, karena sesungguhnya kotoran tersebut telah menjadi seperti bagian dari tubuh.

Syarat keempat, harus mencapai masing-masing dari kedua orang itu pada batas usia dewasa, secara yakin. Dan batas usia dewasa pada hak lelaki adalah orang yang telah mencapai batas [usiaL] yang diingini [di-syahwatI] dirinya pada usia tersebut secara umum, oleh mereka yang bertabiat terhormat dari kalangan para wanita,

seperti Sayyidah Nafisah binti Sayyidina Al-Hasan bin Sayyidina Zaid bin Sayyidina Al-Hasan, cucu Rosulullah saw, putera Sayyidina Ali karrimallohu wajhahu warodiyallohu 'anhu.


Wallahua'lambisshawab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya


0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post