TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatun Naja (Pembahasan ke-113)

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani  Pembahasan ke-113


أو لم يتميز في رأي العين طاهر مستغنی عنه بأن سهل صوته عنه وليس ترابا وملح ماء طرحا فيه تغيرا يمنع إطلاق اسم الماء عليه فهو غير مطهر ولو كان الماء قلتين ما لم يكن الخليط ماء مستعملا ولو كان التغيير تقديرا بأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته كماء الورد المنقطع الرائحة والطعم واللون فيقدر مخالفا وسطا بين أعلى الصفات وأدناها الطعم طعم الرمان واللون لون العصير والريح ريح اللأذن بفتح الذال المعجمة وهو اللبان الذكر كما هو المشهور وقيل هي رطوبة تعلو شعر المعز وقشرها أي أنا نعرض عليه مغير اللون مثلا فإن حكم أهل الخبرة بتغيره سلبنا الطهورية وإلا عرضنا مغير الطعم ثم مغير الريح كذالك
atau tidak dapat dibedakan dalam penglihatan mata [normal] sesuatu yang suci yang tidak dibutuhkannya, dengan seumpama mudah untuk menjaga air darinya, dan benda yang bercampur itu bukan debu atau garam cair yang dilemparkan ke dalam air itu, dengan perubahan yang dapat mencegah kemutlakan nama air baginya, maka air tersebut adalah bukan air yang dapat mensucikan, meskipun air itu ada dua qullah, selama benda yang bercampur itu bukanlah air yang sudah digunakan bersuci [musta'mal]. 

Dan jikalau perubahan air itu secara perkiraan, dengan seumpama bercampur dengan air, sesuatu yang menyamai air dalam sifat-sifatnya, seperti air mawar yang hilang aroma, rasa dan warnanya, maka perubahannya itu diperkirakan dengan sesuatu yang berlawanan yang berkadar pertengahan [sedang], antara sifat tertinggi dan sifat terendah, yaitu [dalam hal] rasa adalah rasa delima, [dalam hal] warna adalah warna perasan anggur, dan [dalam haI] aroma adalah aroma ladzan,

[lafazh aI-ladzan] Jengan diliaca fathah huruf Jzall nya yang bertitik satu, al-Ladzan yaitu susu hewan jantan, sebagaimana yang diketahui umum. 

Dan dikatakan [oleh satu pendapat]: "ladzan adalah "lendir" yang naik pada bulu kambing kacang dan kulitnya".

Maksudnya adalah bahwa kita memeriksa [memperkirakan] atas air yang berubah secara perkiraannya itu sebagai air yang berubah warnanya, umpamanya. 

Lalu jikalau ahli peneliti menghukumi dengan berubahnya air itu, maka kita mencabut [hukum] sifat suci mensucikannya, 

dan jika tidak [tidak berubah warna air itu], maka kita periksa [perkirakan] perubahan rasa, kemudian perubahan bau, seperti itu pula.

_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post