Menjalankan Sunnah Dengan Mengambil Rukhshah

Menjalankan Sunnah Dengan Mengambil Rukhshah
Oleh: Ustadz Muhammad Hanafi, Lc., M.Sy

Beberapa Ayat Tentang Kemudahan Menjalankan Agama

 
Mengambil rukhsah adalah hal yang masyru’ (sesuai syari’at) dalam semua keadaan yang menyulitkan, dan rukhshah itu ada pada semua aspek ibadah, baik bersuci, shalat, puasa, haji dan praktik ibadah lainnya. Ulama menyebutkan banyak keadaan dimana seseorang bisa mendapatkan rukhshah, seperti; Musafir, Sakit, Terpaksa, Kekurangan, Lupa, Ketidaktahuan dan lainnya, sebagai wujud bahwa Allah tidak membebankan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya; 

لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al-Baqarah: 286)


وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فىِ الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍDan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian kesulitan dalam menjalankan agama ( Al-Hajj: 78)

يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu (Al-Baqarah: 185)


فَاتّقُوا الله ما اسْتطعْتُمْ واسْمعُوا وأطِيعُوا وأنْفِقُوا خيْرا لِأنْفُسِكُمْ ومنْ يُوق شُحّ نفْسِهِ فأُولئِك هُمُ الْمُفْلِحُون

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah hara yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (al-Taghabun: 16).


لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاء وَلاَ عَلَى الْمَرْضَى وَلاَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ مَا يُنفِقُونَ حَرَجٌ (التوبة: 91)

Tidak ada dosa (karena tidak pergi perang) atas orang yang lemah, orang yang sakit dan orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka infakkan. (al-Taubah: 91).


Beberapa ayat di atas secara jelas menerangkan bahwa syari’at agama Islam adalah agama yang mudah dan selalu ada keringanan dibalik kesulitan yang sedang dihadapi seorang hamba.


Jangan Mempersulit Diri

 
Orang yang memilih untuk mempersulit diri dalam beragama, maka kesulitan itu akan mengalahkannya


اِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَ الدِّيْنَ اَحَدٌ اِلَّا غَلَبَهُ

Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidak ada orang yang menyulitkan diri dalam beragama melainkan itu akan mengalahkannya
 

Pada hadis lainnya Rasulullah juga mengatakan;

اِذَا اَمَرْتُكُمْ بأَمْرٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَاسْتَطَعْتُمْ

Apabila aku perintahkan kepada kalian satu hal, maka laksanakanlah semampu kalian





Allah Lebih Suka Hamba-Nya Yang Mengambil Rukhshah

 
Selain itu, Perlu dipahami bahwa keringanan itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, bukan menurunkan derajat hamba tersebut. Maka itu, mengambil Rukhsah sama dengan mengambil nikmat yang Allah berikan; Rasulullah tegaskan ini;


إِنَّ اللهَ يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى رُخَصَهُ كَمَا يُحِبُّ أَنْ تُؤْتَى عَزَائِمَهُ

Sesungguhnya Allah suka kamu mengambil rukhshah sebagaimana Allah suka kamu melakukan sesuatu secar azimah (pada kondisi normal)





Mengedepankan Mashlahat

 
Mengedepankan mashlahat dan menolak kerusakan menjadi ciri utama maqashid syari’ah, bahkan ulama juga membuat satu kaedah:


فَحَيْثُمَا وَجَدْتَ الْمَصْلَحَةَ فَثَمَّ شَرْعُ اللهِ

Di mana ada maslahat, disana terdapat hukum Allah.


Keberadaan konsep maqashid al-syari’at berperan sebagai alat bantu untuk menggali dan memahami redaksi Al-Quran dan Sunnah dalam berbagai permasalahan hukum, terutama pada permasalahan-permasalahan kontemporer yang tidak tercantum secara teks pada keduanya.





Pahala Ibadah Yang Mengambil Rukhshah

 
Orang yang mengambil rukhsah karena ada ‘uzur syar’i akan mendapatkan kesempurnaan nilai ibadah, kecuali bagi orang yang sengaja shalat di rumah karena malas.


-    Qashar Shalat 2 raka’at di perjalanan, pahalanya sama dengan shalat 4 raka’at sa’at muqim
-    Shalat duduk karena uzur dapat pahalanya sama dengan shalat berdiri saat sehat


-    Shalat di rumah karena wabah sama pahalanya dengan shalat berjam’aah ketika kondisi normal, kecuali memang malas bukan Karena uzur

Wallahu a’lam

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post