Hari ini Cairo begitu sepi, sudah beberapa hari lalu diberlakukan jam malam dari jam 7 malam sampai 6 pagi.
Untuk hari jum`at & sabtu tidak boleh ada pusat perbelanjaan buka, yang boleh hanya apotek, tukang roti & warung kecil.
Tidak ada shalat jama`ah & shalat jum`at...
Nah, Maulana Syekh Ali Jum`ah diminta oleh CBC untuk menyampaikan nasehat jum`at, disiarkan setelah adzan zhuhr tadi.
Dan ini, sebagian isinya:
"Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan... dalam kebahagiaan & dalam penderitaan..
Dunia sudah pernah merasakan musibah seperti ini dalam sejarahnya, tapi tidak terjadi secara global.. Kita memohon pada Allah agar Menjaga kita dari keburukannya..
Kita bertawassul dengan nama2-Nya indah; agar tidak Menghukum kita sebab kelakuan orang2 bodoh dari kita, agar tidak Menghukum kita karena kesalahan atau kealpaan kita..
Kita tidak dibolehkan meminta sabar tapi kita diperintahkan untuk meminta keselamatan, karena permintaan sabar berarti permintaan untuk terjadi musibah (yang harus disabari).
Ketika terjadi tragedi, kita dituntut untuk bersabar dengan kesabaran yang indah..
Dalam tragedi ini, boleh jadi kita kehilangan orang-orang yang kita sayangi atau bahkan kita kehilangan diri kita sendiri; kita pun meminta kesabaran dari-Nya kesabaran yang indah, yang membuat jiwa kita tenang, memperbaiki diri kita, kesabaran tanpa keluh kesah..
Di balik tragedi ini ada sisi lain yaitu mensyukuri nikmat-nikmat Allah SWT.
Begitu banyak kenikmatan yang selama ini kita rasakan tanpa kita sadari & kita terus saja sepanjang hidup kita berkeluh kesah..
Kita sekarang mengetahui bahwa berjabat tangan, berpelukan, bebas berkeliaran siang malam dll adalah suatu kenikmatan..
Secara tiba-tiba; adalah suatu adab agar kita tidak berjabat tangan, berpelukan,.. kita pun berulang kali mencuci tangan, suatu perbuatan yang dulu dianggap adalah kelakuan orang yang berpenyakit waswas.
Ada kenikmatan mendengar, melihat, bergerak dsb... ketika kita mewajibkan diri sendiri untuk mengisolasi diru demi keselamatan diri kita, keluarga & bahkan negara..
Kita belajar untuk bersabar, bersyukur & tidak menganggap remeh..
Kita belajar mengamalkan ucapan kita selama ini tentang kewajiban mentaati Allah, Rasul-Nya & ulil-amri; demi menyelamatkan umat dari kesimpang-siuran, karena "imam ada untuk diikuti" agar kita satu kata.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil; Allah SWT berfirman: "Kita menimpakan mereka adzab kecil, bukan adazab besar agar mereka kembali". Tragedi ini bisa menjadi suatu kenikmatan yang ajaib dengan;
- introspeksi diri kita; membuat perubahan diri dengan menjadi yang lebih baik; mengembalikan hak orang lain yang kita ambil, membuat kebaikan yang selama ini ditinggalkan, menjauhkan diri dari dosa & maksiat yang selama ini diperbuat.
- tidak menolak belajar; agar kejadian tragedi seperti ini tidak terulang lagi.
Reaksi tragedi ini bermacam-macam.. ada 7 milyar manusia di muka bumi, masing-masing menyikapinya dengan sikap yang berbeda; ada 7 milyar sikap sesuai dengan;
- sejarah hidupnya,
- pemikirannya,
- kejiwaannya,
- kepribadian
- keyakinan atau keimanannya
Reaksi yang bermacam-macam;
- ada yang memuji Allah SWT
- ada yang bersombong & congkak dengan makhluk
- ada yang memanfaatkan untuk kepentingan diri di atas penderitaan manusia
- ada yang bersabar, syukur, belajar & berubah sehingga tragedi ini menjadi suatu kenikmatan baginya.
Berarti tragedi ini tidak mutlak sebagai adzab.. bisa jadi rahmat & kenikmatan dengan perubahan menjadi lebih baik.
Kita mesti introspeksi diri agar keluar dari ketidakpedulian, meremehkan keadaan.. Di antara hal yang kita temui adalah kurangnya polusi udara.
Demi merubah tragedi ini menjadi kenikmatan, kita harus;
- merubah diri kita,
- memperbaiki tatanan keluarga,
- perempuan kembali pada kodratnya & rasa malu,
- para laki-laki harus menjadi laki-laki yang semestinya.
Dalam pertemuan jum`at ini, kita ditaqdirkan masjid-masjid kita, masjid al-Haram, masjid Nabawi sepi dari orang-orang yang shalat... Kita berdo`a semoga Allah SWT tidak Menghukum kita kalau kita salah & lalai.. Menutup aib-aib kita.. Mengembalikan kita pada-Nya dengan baik..
Aku menyampaikan ini dari hati untuk hati yang beriman, yang berserah diri pada Allah karena tidak ada yang membuka tabir ini kecuali Dia, dengan tidak lupa agar mengambil semua asbab & berpegang teguh pada Allah SWT & Memohon pada-Nya dengan penuh ketulusan..
__________
Sumber: https://www.facebook.com/DrAliGomaa/videos/927613174321907/
diterjemahkan oleh Hilma Rosyida Ahmad
Post a Comment