الأصل أن الميت المسلم يُغسل غُسلا شرعيا ويُكفن ويصلى عليه ويدفن، إلا إذا ثبت طبيا أن المتوفى بمرض ما يتعذر غسله لكونه مظنة حصول العدوى، فيلجأ حينئذ للتيمم بدلا من الغسل، فإن تعذر هو الآخر، ولم يمكن ارتكابه للعدوى تُرك وسقطت المطالبة به شرعا، لكن يبقى للميت بعد ذلك ما أمكن من التكفين والصلاة والدفن“.
Hukum asalnya adalah bahwa mayit dimandikan sesuai syariat, dikafani, dishalatkan dan dikuburkan. Kecuali apabila terbukti secara medis bahwa mayit meninggal karena penyakit yang sulit untuk dimandikan, karena dikira akan menyebarkan penyakit, maka diganti dengan tayammum. Apabila tidak bisa juga ditayamumkan karena kekhawatiran terhadap wabah tersebut, maka tidak perlu ditayamumkan, dan gugurlah kewajiban melakukan semua itu. Tinggallah hak mayit dari apa yang bisa dilakukan, yaitu dikafani, dishalatkan dan dikuburkan.
(Dar Ifta Mesir)
Post a Comment