Contoh dan Aplikasi Bayan Tafsir dalam Ilmu Hadis

Contoh dan Aplikasi Bayan Tafsir dalam Ilmu Hadis
1. Tafsir al-sunnah terhadap ayat wudhu'

Allah SWT berfirman :
 



(bermakna ganda), yakni dapat bermakna ghayah (sampai) dan dapat

bermakna ma'a (serta). Dari lafal musytarak hanya satu makna yang

dikehendaki. Karena itu ia memerlukan penjelasan. Allah SWT

menugaskan kepada Rasul-Nya untuk menjelaskan, karena itu

Rasul SAW lalu menjelaskannya. Diriwayatkannya oleh Muslim dari

Nu'aim Ibn Abdillah al-Mujammir, ia berkata :

 

"Aku melihat Abu Hurairah mengerjakan wudhu', lalu ia membasuh

mukanya, lalu menyempurnakan wudhu'nya, kemudian membasuh

tangannya sampai masuk ke lengan, kemudian tangan kirinya sampai

masuk ke lengan, kemudian mengusap kepalanya, kemudian membasuh

kaki kanannya sampai masuk ke betis, kemudian kaki kirinya sampai

masuk ke betis, kemudian ia berkata: "Demikianlah aku melihat

Rasulullah saw mengerjakan wudhu'"



Hadis ini menerangkan bahwa Rasulullah saw dalam membasuh tangan

dalam wudlu melampaui siku, dan dalam membasuh kaki dalam wudhu

melampaui tumit. Ini menunjukkan bahwa dari pada dan

dalam ayat di atas yang dikehendaki adalah makna ma'a

(seperti), bukan ghayah (sampai).


2. Tafsir al-Sunnah terhadap ayat-ayat shalat

Allah SWT berfirman:




Ayat-ayat di atas semua memerintah shalat, tetapi semua mujmal, semua.
memerintahkan shalat, tetapi shalat mana saja yang harus dikerjakan, berapa
raka'at-raka'atnya, mana batas-batas waktu, bagaimana cara mengerjakannya,
tidak diterangkan. Karena itu semuanya memerlukan penjelasan, Allah SWT
menugaskan kepada Rasul-Nya untuk menjelaskannya. Karena itu Rasul SAW lalu menjelaskannya.


1. Penjelasan Rasul SAW tentang shalat yang difardhukan

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Thalhah Ibn Ubaydillah bahwa :

" Seorang Arab dusun datang kepada Rasulullah saw dengan kepala

terbuka, lalu ia berkata: "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku apa

yang difardhukan Allah kepadaku tentang shalat!" lalu Rasulullah

bersabda: "Shalat Lima, kecuali jika kamu mau menambah"

Hadis ini menerangkan bahwa shalat yang harus kita kerjakan itu

shalat lima, yaitu; zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh.


2. Penjelasan Rasul SAW tentang raka'at shalat

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah, ia berkata :

"Permulaan shalat difardhukan itu dua raka'at, lalu ditetapkan shalat safar,

dan disempurnakan shalat hadar"

Ahmad meriwayatkan dari 'Aisyah ra dengan tambahan :

"kecuali shalat maghrib, karena shalat Maghrib itu witirnya siang, dan kecuali

shalat Subuh, karena shalat Subuh itu bacaan di dalamnya dipanjangkan"

Hadis-hadis ini menerangkan bahwa shalat Zuhur, shalat Asar dan shalat

Isya' itu masing-masing empat rakaat. Shalat Maghrib itu tiga rakaat,

shalat shubuh itu dua rakaat.

Dalam jenis tafsir sunnah terhadap al-Qur'an sebenarnya sangat banyak, karena memang

al-Qur'an banyak yang mujmal.



____________________

Metode Belajar Interaktif
Hadis & Ilmu Hadis
PKH

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post