TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatun Naja (Pembahasan ke-74)

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani
Pembahasan ke-74 


فذكر أنها تغدو وتروح في طلب الرزق والمعنى لو اعتمدتم على الله في ذهابكم ومجيئكم وتصرفكم وعلمتم أن الخير بيده لم تنصرفوا إلا غانمين سالمين ولأغناكم التوكل على الله عن الإدخار كالطير لكنكم إعتمدتم على قوتكم وكسبكم وهذا ينافي التوكل وروى عن بعض العلماء أن أشد الخلق توكلا الطير وطمعا النمل وليس المراد بالتوكل ترك الكسب بالكلية وسئل الإمام أحمد رضي الله عنه عن رجل جلس في بيته أو في المسجد وقال لا أعمل شيئا حتى يأتینی رزقی فقال هذا رجل جهل العلم فقد قال ﷺ إن الله جعل رزقي تحت ظل رمحي أي الرمح سبب لتحصيل الرزق ومراده أن معظم الرزق كان من الغنائم
Maka telah dituturkan bahwa burung (pergi) waktu pagi hari dan (pulang) pada sore hari, dalam mencari rezeki.

Dan pengertian (hadits tersebut) adalah "Jika kalian bersandar kepada Alloh di saat kalian berangkat, kalian kembali dan saat kalian beraktivitas, dan kalian mengerti bahwa segala
kebaikan itu ada di tangan-Nya, maka tidaklah kalian beraktifitas, melainkan
pasti kalian sebagai orang yang berhasil lagi selamat, dan pasti sikap tawakkal kepada Alloh membuat diri kalian tidak butuh dari menimbun (harta duniawi), sama halnya seperti burung.

Tetapi kalian, halnya kalian bersandar kepada kekuatan kalian dan hasil kerja kalian, dan hal ini meniadakan sikap tawakkal".

Diriwayatkan dari sebagian Ulama:
"Sesungguhnya makhluk yang paling hebat dalam bertawakkal adalah burung, dan (yang paling hebat) dalam hal tamak adalah semut".

Dan bukanlah yang dimaksud dengan
bertawakkal itu adalah meninggalkan kerja (usaha) secara total.

Dan Imam Ahmad , pernah ditanya tentang seorang lelaki yang duduk (berpangku tangan) di rumahnya atau di masjid, dan lelaki itu berkata: "Aku tidak akan berbuat apapun, hingga rezekiku mendatangi diriku". Lalu Imam Ahmad berkata: "Lelaki ini tidak mengerti ilmu, karena sungguh Nabi saw telah bersabda : "Sesungguhnya Alloh telah menempatkan rezekiku di bawah bayang-bayang tombakku", yakni tombak adalah suatu sebab untuk menghasilkan rezeki. Dan maksud Nabi saw adalah bahwa sebagian besar rezeki (beliau) itu adanya dari ghonimah (pampasan perang).



Wallohu a'lam bishshowaab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post