Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani
Pembahasan ke-73
Pembahasan ke-73
وليس المنفى أيضا المعبود بباطل في ذهن الكافر لأنه الله تعالى والقصد بهذه الجملة الرد على من يعتقد الشركة (وفضائلها) لا تحصی منها قوله ﷺ : من قال لا إله إلا الله ثلاث مرات في يومه كانت له كفارة لكل ذنب أصابه في ذلك اليوم. وعن كعب الأحبار رضى الله عنه أوحى الله تعالى إلى موسى في التوراة لو لا من يقول لا إله إلا الله لسلطت جهنم على أهل الدنيا. قال السحيمي أفضل الأشياء الإيمان وهو قلبى وأفضل الكلام كلا الله وأفضه القرآن وأفضل الكلام بعده لا إله إلا الله فهى أفضل من الحمد على الصحيح لأنها تنفي الكفر وقال بعضهم إن كلمة لا إله إلا الله اثنا عشر حرفا فلا جرم أي فلا بد أنه وجب بها اثنتا عشرة فريضة ستة ظاهرة وستة باطنة أما الظاهرة فالطهارة والصلاه والزكاة والصوم والحج والجهاد
Dan (tuhan yang disembah) yang ditiadakan itu juga bukanlah tuhan yang disembah secara bathil dalam fikiran orang kafir, karena bahwasanya tuhan yang dimaksud dalam fikiran orang kafir itu adalah Alloh ta'ālā.
Dan tujuan dari sejumlah kalimat tauhid ini adalah menolak terhadap siapa saja yang menyakini kemusyrikan (penyekutuan tuhan
dengan selain-Nya).
(Dan keutamaan-keutamaan kalimat la ilaha illalloh) itu tidak terhitung (tak terhingga),
di antaranya adalah sabda Nabi saw : "Siapa saja yang mengucapkan: "La ilaha illalloh", sebanyak tiga kali di hari yang ia sedang jalani, maka ucapan itu baginya sebagai penebus untuk setiap dosa, yang menimpa dirinya pada hari itu."
Dan dari Sayyidina Ka'ab Al-Ahbar , (beliau mengatakan): "Alloh ta'ala telah mewahyukan kepada Nabi Musa di dalam kitab Taurot: "Seandainya saja tidak ada orang yang mengucapkan la ilaha illalloh, pastilah Aku kuasakan neraka jahanam kepada penghuni dunia".
Syekh As-Suhaimiy berkata: "Seutama-utamanya segala sesuatu adalah Iman. Dan Iman adalah amalan hati.
Dan seutama-utamanya ucapan adalah firman Allõh dan seutama-utamanya firman Alloh adalah Al Qur'an.
Dan seutama-utamanya ucapan setelah Al Qur'an adalah la ilaha illalloh. Maka kalimat tauhid itu lebih utama daripada kalimat pujian, menurut pendapat yang shohih, karena Sesungguhnya kalimat tersebut dapat meniadakan (menghilangkan) kekufuran".
Dan telah berkata sebagian ulama:
"Sesungguhnya kalimat la ilaha illalloh itu ada 12 huruf, maka sudah tentu, yakni tidak boleh tidak, bahwasanya terwajibkan dengan sebab kalimat itu, (penunaian) 12 kefardhuan, yaitu 6 fardhu lahiriyah dan 6 fardhu batiniyah.
Adapun fardhu lahiriyah itu adalah : bersuci, sholat, zakat, puasa, haji,
dan berjihad.
Wallohu a'lam bishshowaab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya
Post a Comment