Keutamaan Shalawat
Keagungan shalawat adalah sesempurna sifat Allah yang
memerintahkannya, dan semulia Nabi Muhammad yang menjadi objeknya. Ini
yang menyebabkan suatu majlis, forum, dan pertemuan menjadi hampa tanpa
ada muatan shalawat di dalamnya. Doa tidak diangkat ke langit karena
ketiadaannya. Bahkan, salat seseorang tidak sah jika tidak bershalawat
kepada Nabi Saw.
Berdasarkan hal tersebut, pada bagian ini akan dikemukakan
Hadis-hadis yang menunjukkan keniscayaan bershalawat kepada Nabi Saw
dalam kehidupan seorang mukmin.
Pertama, shalawat mengantarkan pengamalnya kepada
posisi yang sangat mulia, paling dekat dengan Nabi Saw pada hari Kiamat.
Ini sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas‘ud bahwa Nabi Saw
bersabda: “Orang yang paling utama pada hari Kiamat adalah orang yang
paling banyak bershalawat kepada Nabi Saw.” (HR. al-Tirmidzi/484,
kualitas hasan).
Berdasarkan Hadis ini, Imam al-Sakhawi mengemukakan di dalam kitab al-Qawl al-Badi‘
bahwa seorang pencinta Nabi Saw semestinya berShalawat sebanyak
mungkin. Bahkan, ia mengatakan bahwa minimal seorang pencinta Nabi Saw
bershalawat tigaratus kali setiap hari. Jumlah ini masih tergolong
sedikit dibandingkan Syaikh ‘Abd al-Ghafur al-Naqsyabandi di Makkah yang
bershalawat setiap hari seribu kali.
_____________
DR. Arrazy Hasyim., MA
Sumber: https://bit.ly/2RB1p2t
Post a Comment