Keutamaan Shalawat (Bagian 1)

Keutamaan Shalawat
Keagungan shalawat adalah sesempurna sifat Allah yang memerintahkannya, dan semulia Nabi Muhammad yang menjadi objeknya. Ini yang menyebabkan suatu majlis, forum, dan pertemuan menjadi hampa tanpa ada muatan shalawat di dalamnya. Doa tidak diangkat ke langit karena ketiadaannya. Bahkan, salat seseorang tidak sah jika tidak bershalawat kepada Nabi Saw.
Berdasarkan hal tersebut, pada bagian ini akan dikemukakan Hadis-hadis yang menunjukkan keniscayaan bershalawat kepada Nabi Saw dalam kehidupan seorang mukmin.

Pertama, shalawat mengantarkan pengamalnya kepada posisi yang sangat mulia, paling dekat dengan Nabi Saw pada hari Kiamat. Ini sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Mas‘ud bahwa Nabi Saw bersabda: “Orang yang paling utama pada hari Kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepada Nabi Saw.” (HR. al-Tirmidzi/484, kualitas hasan).
Berdasarkan Hadis ini, Imam al-Sakhawi mengemukakan di dalam kitab al-Qawl al-Badi bahwa seorang pencinta Nabi Saw semestinya berShalawat sebanyak mungkin. Bahkan, ia mengatakan bahwa minimal seorang pencinta Nabi Saw bershalawat tigaratus kali setiap hari. Jumlah ini masih tergolong sedikit dibandingkan Syaikh ‘Abd al-Ghafur al-Naqsyabandi di Makkah yang bershalawat setiap hari seribu kali. 


_____________
DR. Arrazy Hasyim., MA
Sumber: https://bit.ly/2RB1p2t

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post