Ibnu ‘Umar Bukan Satu-Satunya Sahabat Yang Menaruh Perhatian Terhadap Jejak Peninggalan Nabi SAW
Pembahasan ke-130
Ibnu
‘Umar populer sebagai sahabat yang menaruh perhatian besar
terhadap jejak-jejak peninggalan Nabi Saw dan melestarikannya.
As-Syaikh Ibnu Taimiyyah berkata, “AlImam Ahmad ibnu Hanbal ditanya
perihal seorang laki-laki yang mengunjungi beberapa masyahid ini
lalu dia menjawab, “Sesungguhnya Ibnu ‘Umar mengamati tempat-tempat
perjalanan Nabi Saw sampai terlihat ia menumpahkan air di
tempat yang terdapat air. Ketika ditanya akan hal itu ia menjawab,
“Dulu Nabi Saw menumpahkan air di tempat ini.” Al-Bukhari
dalam As-Shahihnya meriwayatkan dari Musa ibnu ‘Uqbah, ia
berkata, “Saya melihat Salim ibnu ‘Uqbah mengamat-amati beberapa
lokasi jalan dan shalat di tempat tersebut. Ia menceritakan bahwa
ayahnya shalat di tempat-tempat tersebut dan melihat Nabi
melakukan shalat di situ.” Musa berkata, “Nafi’ menceritakan
kepadaku bahwa Ibnu ‘Umar shalat di tempat-tempat tersebut.”
Iqtidla’ As-Shirath Al-Mustaqim hlm. 385.
Ibnu
‘Umar bukan satu-satunya sahabat yang melakukan hal ini. Banyak
sahabat lain yang melakukan hal yang sama. Kami telah
menyebutkan bukti-bukti pendukung akan fakta ini sebelumnya,
yaitu tindakan yang dilakukan oleh khulafaurrasyidin yang mana
tindakan mereka oleh Nabi dijadikan sebagai sunnah yang patut
ditiru yang bersumber dari sunnah dan petunjuk Nabi. Beliau Saw
juga menyuruh untuk berpegang teguh dengan sunnah mereka dan
menjadikannya sebagai rujukan. Sudah maklum bahwa sunnah mereka
sesungguhnya sunnah Nabi juga karena mereka tidak akan
berkomentar, berijtihad dan berfikir terhadap sabda Nabi yang
shahih dan terbukti bersumber dari beliau. Dalam pembahasan
mengenai memohon berkah dengan jejak-jejak peninggalan Saw kami
telah menyebutkan sejumlah nash yang memadai yang memiliki
relasi kuat dengan pembahasan dalam tema ini. Dengan nash-nash
ini akan menjadi jelas bagaimana para sahabat termasuk Ibnu
‘Umar dan yang lain memohon berkah dengan jejak-jejak peninggalan
beliau.
Sejatinya
kedua pembahasan ini saling terkait dan bermuara dari satu
sumber. Karena memohon berkah dengan jejak-jejak peninggalan beliau
adalah cabang dari melestarikan dan menaruh perhatian terhadap
jejak-jejak tersebut. Hanya saja yang kedua lebih bersentuhan
dengan sejarah dan peradaban sosial, sedang yang pertama lebih
relevan dengan keimanan, rasa cinta dan hubungan batin.
Ibnu Abbas Dan Jejak-Jejak Masa Lalu
Peninggalan
Beliau Ketika Abdullah ibnu Az-Zubair hendak membongkar ka’bah
ia mengumpulkan para sahabat. Ia mengajak mereka bermusyawarah
tentang rencana itu. Lalu Ibnu Abbas mengusulkan agar ka’bah
jangan dibongkar total tetapi hanya merenovasi bagian-bagian yang
membutuhkan perbaikan saja agar bagian yang layak dipertahankan
dibiarkan apa adanya demi melestarikan batu-batu kuno yang ada
pada masa pertama yaitu masa islam, masa diutusnya beliau dan
masa Nabi SAW. Dari ‘Atha’, ia berkata, “Saat ka’bah terbakar
(pada masa kekuasaan Yazid ibnu Mu’awiyah) ketika Makkah
diserang oleh penduduk Syam maka terjadilah apa yang terjadi,
Abdullah ibnu Az-Zubair membiarkan ka’bah itu hingga orang-orang
dstang pada musim haji dan ia memprovokasi mereka untuk melawan
penduduk Syam. Ketika berada di hadapan mereka, Abdullah ibnu
AzZubair berkata, “Wahai saudara-saudara, sampaikanlah pandanganmu
kepadaku perihal Ka’bah. Apakah saya harus membongkarnya lalu
membangunnya kembali ataukah cukup memperbaiki bagian yang rusak
saja?” “Sungguh saya berpendapat agar engkau memperbaiki bagian
yang rusak dan membiarkannya dalam kondisi saat orang-orang
masuk Islam serta membiarkan pula bebatuan di mana orang-orang
masuk Islam dan beliau diutus saat itu.” Shahih Muslim Kitabul
Hajj bab Naqdhil ka’bah wa Binaaiha Syarh An-Nawawi.
Wallohu a'lam bishshowaab
MAFAHIM YAJIBU ANTUSOHHA ( Paham-paham yg hrs diluruskan )
Karya Imam Ahlussunnah Wal Jamaah Abad 21 :
Prof. DR. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ *{الفاتحة}
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Bersambung...
Post a Comment