TERJEMAH KASYIFATUSSAJA
Pembahasan ke-7
ومعنى الحديث كل شيء له شرف وعظمة أو كل شيء يطلب أو يباح أو كل شيء له قلب أى يملك قلبا
لا يبدأ بسبب ذلك الشیء ببسم الله الرحمن الرحيم فهو كالحيوان المقطوع الذنب أو كمن قطعت يداه أو كمن ذهبت أنامله أو كمن به جذام في نقصه
وعيبه شرعا وإن تم حسا
واختلف في البسملة هل هي آية من الفاتحة ومن كل سورة
فعند مالك أنها ليست آية من الفاتحة ولا من كل سورة
وعند عبد الله بن المبارك أنها آية من كل سورة
وعند الشافعى أنها آية من الفاتحة وتر د في غيرها
ولم يختلفوا فيها في النمل في عدها من القرآن
ومن خواصها إذا تلاها شخص عند النوم إحدى و عشرين مرَة أمن تلك الليلة من الشّيطان وأمن بيته من السرقة وأمن من موت الفجاة وغير ذلك من البلايا أفاده أحمد الصاوى
Dan arti hadits tersebut adalah ”Setiap sesuatu yang memiliki kemuliaan dan keagungan, atau setiap sesuatu yang dianjurkan atau diperbolehkan, atau setiap sesuatu yang memiliki hati, yakni sesuatu itu menguasai suatu hati
yang tidak dimulai dengan penyebab [hal penting dari] perkara tersebut, dengan Bismillahirrohmaanirrohuum, maka sesuatu tersebut seperti hewan yang terpotong ekornya, atau seperti orang yang terpotong dua tangannya, atau seperti orang yang kehilangan jari jemarinya, atau seperti orang yang terkena penyakit lepra, dalam sisi kekurangannya dan cacatnya menurut syariat, meskipun sempurna secara indrawi.
Dan diperselisihkan tentang basmalah itu, apakah termasuk ayat dari suroh Al-Fatihah, dan dari semua suroh lainnya?.
Maka menurut Imam Malik: “Sesungguhnya basmalah bukan termasuk ayat dari suroh Al-Fatihah, dan bukan bagian dari setiap suroh".
Dan menurut Syekh Abdullah ibnul Mubarok : ”Sesungguhnya basmalah termasuk ayat dari setiap suroh”.
Dan menurut Imam Asy-Syafi’iy: ”Sesungguhnya basmalah adalah ayat dari suroh Al-Fatihah, namun beliau ragu-ragu [tidak memastikannya] pada selain suroh Al-Fatihah.
Dan para ulama tidak berselisih pendapat mengenai basmalah di dalam suroh An-Naml, dalam hal diperhitungkannya basmalah tersebut termasuk Al-Qur'an.
Dan diantara berbagai keistimewaan basmalah adalah apabila seseorang membacanya ketika [hendak] tidur sebanyah 21 hali, maka ia akan aman pada malam itu dari syetan, dan aman rumahnya dari pencurian, dan aman dari kematian mendadak, dan lain-lainnya dari berbagai bencana. Demikian Syekh Ahmad Ash-Showiy memberi penjelasan hal itu.
Bersambung ke Pembahasan Ke-8
Wallohu a'lam bishshowaab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii*
Diterjemahkan oleh :
Zaenal Arifin Yahya
Post a Comment