Diterjemahkan oleh :
Zaenal Arifin Yahya
الأول إذا قال أنت طالق في آخر جزء من حيضك أو مع آخره أو عنده ومثل ذلك ما لو تم لفظ الطلاق في آخر الحيض لاستعقاب ذلك الطلاق الشروع في العدة. الثانى أن تكون المطلقة في ذلك غير مدخول بها لعدم العدة بخلاف المتوفى عنها زوجها قبل الدخول فتجب عليها العدة. الثالث أن تگون حاملا منه لاستعقاب ذلك الطلاق الشروع في العدة. الرابع أن يكون الطلاق بعوض منها إذا كانت حائضا لأن إعطاءها المال يشعر بالحاجة إلى الطلاق وخرج بالعوض منها ما لو طلقها بسؤالها بلا عوض أو بعوض من غيرها فيحرم والخامس أن يكون الطلاق في إيلاء بمطالبتها الطلاق في حال الحيض بعد مطالبتها الوطء من الزوج في حال الطهر فيمتنع منه
Yang pertama adalah apabila seseorang berkata (kepada isterinya) : "Kamu sebagai orang yang tertalak di bagian akhir dari haidh-mu", atau "....bersama berakhirnya masa haidh-mu" atau “....ketika akhir masa haidh-mu (berlangsung)".
Dan menyamai hal itu, kasus jikalau telah sempurna ucapan talak di akhir haidh, karena talak (semacam) itu mengakibatkan melangsungkan diri (masuk) pada masa iddah (menunggu).
Yang kedua adalah keberadaan isteri yang ditalak di waktu haidh itu, bukan isteri yang sudah disetubuhi, karena tidak ada masa iddah (pada kasus ini).
Berbeda dengan isteri yang suaminya wafat (meninggal dunia) darinya, sebelum disetubuhi, maka wajib iddah (melewati masa menunggu) atas wanita itu.
Yang ketiga adalah keadaan isteri sebagai orang yang hamil dari suami, karena talak (semacam) itu berakibat melangsungkan diri (masuk) pada masa iddah (menunggu).
Yang keempat adalah keadaan talak dengan 'iwadh (memberi penggantian) dari isteri, apabila keadaan isteri sebagai orang yang sedang haidh, karena sesungguhnya pemberian harta oleh isteri menandakan kepada perlunya si isteri yang haidh itu kepada perceraian.
Tidak termasuk 'iwadh dari istri, suatu perkara jikalau suami menceraikan isteri sebab permintaan isterinya dengan tanpa 'iwadh, atau dengan 'iwadh dari selain isteri, maka haram (menceraikan isteri yang sedang haidh tersebut).
Yang kelima adalah keadaan talak disebabkan ila (seseorang bersumpah tidak akan menggauli isterinya selama 4 bulan), dengan permintaan Isteri akan talak di saat sedang haidh, setelah permintaan isteri untuk bersenggama dari suami di saat sedang suci, lalu suami menolak terhadap hal itu (idak mau menyetubuhinya),
Wallohu a'lam bishshowaab
Post a Comment