TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatunnajah Pembahasan ke-174

Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii

Diterjemahkan oleh :

Zaenal Arifin Yahya

لأن حاجتها شديدة إلى الطلاق السادس ما إذا طلقها الحاكم في شقاق  وقع بينها وبين زوجها لحاجتها الشديدة إليه السابع ما لو قال السيد لأمته إن طلقك الزوج اليوم فانت حرة فعلم الروج ذلك التعليق وعدم رجوع السيد فطلقها أو سألته ذلك فلا يحرم طلاقها للخلاص من الرق إذ دوامه أضر بها من تطويل العدة وقد لا يسمح به السيد بعد ذلك أو يموت فيدوم أسرها والحكمة في تحريم الطلاق بالحيض تضروها بطول مدة التربص لأن بقية الحيض لاتحسب من العدة قال الله تعالى اذا طلقتم النساء فطلقوهن لعدتهن

karena sesungguhnya kebutuhan istri sangat besar kepada talak tersebut.


Yang keenam adalah sesuatu (kasus) apabila seorang hakim membuat putusan cerai terhadap wanita yang sedang haidh itu karena perpecahan yang terjadi antara dia dan suaminya, lantaran kebutuhan isteri sangat besar kepada perceraian tersebut.

Yang ketujuh adalah sesuatu (kasus), seandainya seorang tuan berkata kepada budak wanitanya: "Jika suami menceraikanmu pada hari (ini), maka engkau sebagai wanita merdeka".

Lalu suami mengetahui penggantungan Syarat itu, dan tidak ada penarikan kembali (ucapan itu) oleh si tuan.

Lalu suami menceraikannya, atau isteri meminta cerai kepadanya, maka tidak diharamkan menceraikannya (saat haidh tersebut, untuk membuat terbebas dari perbudakan,

sebab kelanggengan menjadi budak adalah lebih merugikan bagi isteri daripada (menanggung) lamanya masa iddah (menunggu).

Dan terkadang si tuan tidak memberikan kemurahan mengenai penggantungan kemerdekaan dirinya dengan ditalak tersebut setelah (ucapannya) itu, atau si tuan meninggal dunia, sehingga sifat perbudakan menjadi langgeng selamanya.

Dan hikmah dalam pengharaman perceraian di waktu haidh ialah merugikan isteri dengan sebab lamanya masa penantian, karena sesungguhnya sisa waktu dari masa haidh tidak dihitung (tidak termasuk) bagian dari masa iddah.

Alloh taala berfirman: ... apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar), .... (QS. 65 At Tholaq : 1)


Wallohu a'lam bishshowaab...

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post