Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii
Pembahasan ke-151
وخرج بذلك التميمة وهي ما يكتب فيها شيء من القرأن للتبرك وتعلق على الرأس مثلا فلا يحرم مسها ولا حملها مالم تسم مصحفا عرفا فاذا كتب القرأن كله لا يقال له تميمة ولو صغيرا وان قصد ذلك فلا عبرة لقصده قال ابن حجر والعبرة في قصد الدراسة والتبرك بحال الكتابة دون ما بعدها وبالكاتب لنفسه اوغيره تبرعا اى بلا اجرة ولا أمر والا فأمره او مستأجره قال النواوي فى التبيان وسواء مس نفس المصحف المكتوب او الحواشي او الجلد ويحرم مس الخريطة والغلاف والصندوق اذا كان فيهن المصحف هذا هوالمذهب المختار وقيل لا تحرم هذه الثلاثة وهو ضعيف
Dan terkecualikan dari batasan mushhaf itu, tamimah (jimat), yaitu benda yang dituliskan padanya sesuatu dari AlQur'an untuk [tujuan mencari] keberkahan dan digantungkan [di leher] kepala umpamanya,
maka tidak haram memegangnya, dan tidak pula membawanya, selama benda itu tidak dinamakan sebagai mushhaf secara keumuman.
Lalu apabila tertulis Al-Qur'an seluruhnya, maka tidak dapat disebut baginya sebagai tamimah (jimat), walaupun kecil [bentuknya] dan jika ia bermaksud akan hal itu [sebagai taminah], maka tidak ada perhitungan [hukum] bagi tujuannya itu.
Telah berkata Imam Ibnu Hajar: 'Pertimbangan [hukum] pada tujuan untuk dipelajari atau untuk [meraih] keberkahan bergantung di saat penulisan, bukan hal setelahnya, dan bergantung pada diri penulis untuk dirinya atau orang lain, dengan niat berderma [berbuat baik], yakni dengan tanpa upah dan tidak diperintah.
Dan jika tidak (jika penulis menuliskannya karena upah atau diperintah), maka [pertimbangan hukumnya kepada niat] orang yang memerintah atau pemberi upah".
Telah berkata Imam An-Nawawi di dalam kitab at-Tibyan: "Dan sama saja seseorang memegang fisik mushhaf yang tertulis, atau pinggiran pinggirannya ataupun kulitnya.
Dan haram memegang kantong kulit, sampul [sarung] dan peti, apabila di dalamnya terdapat mushhaf.
lni menurut mazhab yang terpilih.
Dan dikatakan [oleh satu pendapat]: "Tidak haram [memegang] tiga benda-benda ini", dan pendapat ini adalah lemah.
Wallahua'lambisshawab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya
Pembahasan ke-151
وخرج بذلك التميمة وهي ما يكتب فيها شيء من القرأن للتبرك وتعلق على الرأس مثلا فلا يحرم مسها ولا حملها مالم تسم مصحفا عرفا فاذا كتب القرأن كله لا يقال له تميمة ولو صغيرا وان قصد ذلك فلا عبرة لقصده قال ابن حجر والعبرة في قصد الدراسة والتبرك بحال الكتابة دون ما بعدها وبالكاتب لنفسه اوغيره تبرعا اى بلا اجرة ولا أمر والا فأمره او مستأجره قال النواوي فى التبيان وسواء مس نفس المصحف المكتوب او الحواشي او الجلد ويحرم مس الخريطة والغلاف والصندوق اذا كان فيهن المصحف هذا هوالمذهب المختار وقيل لا تحرم هذه الثلاثة وهو ضعيف
Dan terkecualikan dari batasan mushhaf itu, tamimah (jimat), yaitu benda yang dituliskan padanya sesuatu dari AlQur'an untuk [tujuan mencari] keberkahan dan digantungkan [di leher] kepala umpamanya,
maka tidak haram memegangnya, dan tidak pula membawanya, selama benda itu tidak dinamakan sebagai mushhaf secara keumuman.
Lalu apabila tertulis Al-Qur'an seluruhnya, maka tidak dapat disebut baginya sebagai tamimah (jimat), walaupun kecil [bentuknya] dan jika ia bermaksud akan hal itu [sebagai taminah], maka tidak ada perhitungan [hukum] bagi tujuannya itu.
Telah berkata Imam Ibnu Hajar: 'Pertimbangan [hukum] pada tujuan untuk dipelajari atau untuk [meraih] keberkahan bergantung di saat penulisan, bukan hal setelahnya, dan bergantung pada diri penulis untuk dirinya atau orang lain, dengan niat berderma [berbuat baik], yakni dengan tanpa upah dan tidak diperintah.
Dan jika tidak (jika penulis menuliskannya karena upah atau diperintah), maka [pertimbangan hukumnya kepada niat] orang yang memerintah atau pemberi upah".
Telah berkata Imam An-Nawawi di dalam kitab at-Tibyan: "Dan sama saja seseorang memegang fisik mushhaf yang tertulis, atau pinggiran pinggirannya ataupun kulitnya.
Dan haram memegang kantong kulit, sampul [sarung] dan peti, apabila di dalamnya terdapat mushhaf.
lni menurut mazhab yang terpilih.
Dan dikatakan [oleh satu pendapat]: "Tidak haram [memegang] tiga benda-benda ini", dan pendapat ini adalah lemah.
Wallahua'lambisshawab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya
Post a Comment