Syarah Fiqih Wudhu - Ustadz Alnof Dinar

Rasulullah SAW berpesan berulang2 agar jangan marah, karena jika engkau bisa menahan marah maka engkau masuk surga.
Kenapa bisa masuk surga?
Karena jika sudah marah maka akan muncul perbuatan yang tidak sehat oleh akal.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa sahabat Sa'ad bin Waqash akan menjadi penghuni Surga sebanyak 3 kali.
Sebagian sahabat penasaran, apa amalan yang dikerjakan Sa'ad bin Waqash sehingga Rasulullah menyebutnya menjadi penduduk surga.
Kemudian Sahabat Abdullah menginap dirumah Sahabat Sa'ad bin Waqash untuk mengetahui amalan yang dilakukan dan menanyakan nya.
Sa'ad bin Waqash memberi tahu amalan yang menjadikan nya menjadi penduduk Surga yaitu, setiap kali saat akan tidur, beliau memaafkan perbuatan orang-orang yang berbuat tidak baik terhadap nya saat pagi hingga menjelang tidurnya.


WUDHU
wudhu salah satu cara yang meredakan amarah (membuat hati tenang)
Amarah itu dari syetan, syetan terbentuk dari Api, maka wudhu bisa menyejukkan hati dengan basuhan nya ke setiap tubuh kita menjadikan hati ini tentram karena amarah dipadamkan oleh Air Wudhu.

Disebutkan di dalam Al-Qur'an
Allah SWT berfirman :
Jika hendak melaksanakan sholat, basuh lah muka, tangan sampai ke siku, usaplah kepala dan kaki.
Lalu para ulama menyempurnakan Wudhu menjadi beberapa rukun
- Niat
Setiap ibadah harus diawali dengan niat. Jika tidak disertai dengan niat maka hanya dianggap membasuh badan.
Yang disebut dengan Niat adalah menyengaja melakukan kegiatan ibadah langsung dengan melakukan perbuatannya.

Niat dilafazkan bersamaan saat melakukan rukun pertama wudhu yaitu membasuh wajah.
Saat membasuh wajah dengan air, niat dilafazkan didalam hati.

Melafazkan niat secara lisan belum disebutkan niat, namun membantu meyakinkan hati agar tetap melakukan ibadah. Agar terhindar dari Was-was

Melafazkan niat hukumnya Sunnah

Apa fungsi Niat?
- Membedakan Ibadah dengan rutinitas atau aktivitas biasa
- Membedakan tingkatan ibadah antara yang wajib dengan yang sunnah

Bagaimana cara berniat dalam wudhu?
"Saya niat berwudhu untuk mengangkat hadats" (niat nya tidak terbatas)
"Saya niat untuk boleh sholat, thawaf dan pegang mushaf" (niatnya terbatas)

Niat tayamum tidak sama dengan wudhu
"Niat bertayamum agar boleh sholat"

Point penting nya dari Niat adalah jika segala perbuatan ibadah dilakukan dengan Niat maka Sah Ibadahnya.

- MEMBASUH WAJAH
Wajah dilihat dari posisi nya, batas nya adalah
- samping kiri-kanan batas nya daging kecil pada bagian depan telinga
- atas pada bagian awal tumbuhnya rambut
- bawah pada bagian dagu / tempat tumbuh janggut.

Bagaimana jika janggut dan jambang yg tebal?
Maka dibasuh dengan air secukupnya agar meresap pada bagian dalam janggut/jambang.

Berwudhu tidak mesti berlebihan menggunakan air, cukup membasuh nya secara rata dengan air secukupnya.

Nabi ketika berwudhu beliau menggenggam air lalu dibasuhkan

- MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA KE SIKU
Membasuh tangan harus lengkap/sempurna dari ujung jari sampai siku, semuanya mesti basah.
Batas siku yaitu selingkar siku, dan lebih baik dipanjangkan sedikit dari batas lingkar siku.

Orang yang selalu berwudhu maka setiap anggota badannya yang dibasuh dengan air wudhu akan bercahaya saat diakhirat nanti.

Jika menggunakan aksesoris / jam tangan/cincin pada tangan/jari sebaiknya digerakkan agar air wudhu bisa masuk ke sela2 dan menyempurnakan wudhu.

Jika ada bagian tubuh yang cacat, maka basuhlah sebagian dari ujung bagian tubuh yang cacat tersebut.

______
Disarikan dari Ceramah UStadz Alnof Dinar di Mesjid Al-Muqadis

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post