Mengambil Hikmah Dari Setiap Kejadian

Tunjuk Ajar Prof., DR. Ali Jum'ah, Mantan Mufti Agung Mesir


Kamu harus memperhatikan pelajaran setelah segala sesuatu terjadi. Contoh, ketika seseorang mencelamu, kamu mengetahui bahwa Allah telah menundukkan seseorang untuk mengujimu. Sehingga, ketika ada orang mencelamu, kamu hanya berkomentar: "Mahasuci Engkau ya Allah. Aku bertaubat kepada Mu". Kamu tidak memperlihatkannya dan tidak memperdengarkannya, kamu tidak melihatnya kecuali taqdir Allah dan setelahnya ada hikmah serta semuanya diliputi oleh kelembutaan Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi.

Andaikan manusia memahaminya, mereka pasti akan beruntung dengan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun manusia melupakan Allah dan melupakan daya dan kekuatan Dia. Mereka bersandar kepada daya dan kekuatan diri mereka sendiri.

Ketika ada seseorang mencelanya, dia menganggap itu adalah penghinaan terhadap dirinya dan dia harus membalasnya berlipat-lipat. Andai dia mau memberi jeda kepada dirinya untuk merenung, dia akan membalas dengan balasan setimpal. Atau andai dia mampu bersabar, itu akan lebih baik bagi dirinya. Allah berfirman:

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ (126) وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ

"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah . . . " (QS. An-Nahl : 126-127).

Dia menggiringmu kepada kebaikan sedikit demi sedikit.

Pada hakikatnya orang yang mencela dan mengejekmu sebenarnya tidak melakukan apapun. Tetapi Allah yang sedang mengujimu dan kamu tidak lulus setiap kali Dia beri ujian. Jika ditanya, "berapa kali kamu tidak lulus?" Kamu hanya bisa menjawab: "tidak pernah!" Padahal dia gagal bersama Allah setiap hari. Kalau di kampus, fakultas-fakultas masih memberimu kesempatan 2 tahun atau 3 kali kesempatan untuk remedial, baru kemudian mereka putuskan kamu DO (drop out).

Tetapi Tuhan kita sampai kapan memberi kesempatan kepadamu? Kesempatan terbuka untukmu selama ruh masih belum dicabut dari kerongkonganmu. Maka, renungkanlah rahmat Allah yang begitu luas.

Akhlakmu harus kamu perlakukan kepada semua makhluk; kepada mereka yang baik atau tidak baik, kepada mereka yang mengganggumu atau memberimu manfaat. Akhlakmu mesti berlaku luas untuk semuanya.

Apabila datang seseorang mencelamu; orang-orang yang selalu bersama Allah; tahu bahwa ini adalah ujian bagi mereka, sehingga mereka tidak mencelanya, namun mereka justru menyalahkan diri mereka sendiri dan menganggap sebagai kekurangan pada diri mereka. Mereka bertanya kepada diri mereka sendiri, "Siapa yang telah menggerakkan lidahnya dengan kata-kata yang menyakitkanku? Siapa yang menggerakkannya menjadi cobaan bagiku? Ini hanya terjadi pada diriku; apakah aku telah melakukan sesuatu atau Allah ingin mengujiku; apabila kamu demikian, aku bersabar atau tidak? Atau Dia ingin menaikkanku kepada derajat yang lebih tinggi?"

Berarti ada sesuatu yang dikehendaki Allah. Maka tiada daya dan upaya meraih kebaikan atau menolak keburukan, kecuali semuanya dengan taqdir Allah.

________
Sumber : FP Syaikh Ali Jum'ah
Di terjemahkan Oleh Ustadz Alnof Dinar

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post