Terkait Hadis-Hadis didalam Kitab Ihya Ulumiddin : Ustadz Sotoy Versus Ulama Ahlussunnah Pakar Tahqiq

Ustadz Sotoy Versus ulama Ahlussunnah pakar tahqiq

Klik WEB VIEW untuk melihat dari Smartphone

Menanggapi Statement ustadz ini yang kok merasa aneh sekali mendengar ada orang yang berdzikir ribuan kali belum lagi ledekannya kepada yang melazimkan alfatehah 100 kali, jangan sampai kita lebih sibuk cela sana sini, ternyata lisan kita jarang terbasahi dzikrullah. Mengenai dzikir ribuan kali bagi seorang sufi atau orang-orang yang bertashawwuf itu bukan hal yang aneh dan wow. Kakek saya, buyya saya yang saya memanggil beliau angku. Beliau seorang sufhi juga seorang habib yang melazimkan dzikir hingga puluhan ribu dalam sehari, sehingga tidak heran melihat keseharian beliau yang selalu tenggelam dalam dzikir. Beliau memiliki tasbih yang jumlahnya saya lupa yang seingat saya beliau memberi tanda disetiap per seribu tasbih, atau entah dua ribu tasbih, dengan warna yang berbeda. Mungkin Ajo kuniang Syukri Syukri sepupu saya bisa mengkoreksi jumlah nya. Dan hampir setiap hari beliau produktif menulis. Mungkin jaman dulu kalau ada sosmed, tulisan beliau sudah berjilid-jilid di sosmed. Dulu saat saya kecil, masih sempet ketemu manuskrip-manuskrip beliau. Nah, Jika ada orang yang merasa aneh dengan amalan ini saya curiga orang ini jarang berdzikir, meski berdalih "tidak ada contohnya dari nabi" Na'udzubillah, memangnya sejak kapan nabi membatasi orang dalam berdzikir? Kemudian, si ustadz ini juga yang merendahkan kitab ihya nya Imam ghazali dan murid-murid beliau dan para ulama yang mengajarkannya kepada ummat, dan sikap tak beradab ini pun kemudian di ikuti oleh orang-orang awam saat ini. Apa pak ustadz ini ga tau yaa, bahwa kitab ihya itu adalah konsumsinya para ulama yang benar-benar ulama. Bahkan ulama besar sekelas Imam Nawawi memberi tazkiah atas kitab ihya ini, saking hampir sempurnanya Imam Ghazali menulis sehingga beliau tak mampu merubah hatta satu kata saja di dalam kitab ini. Dan yang jelas, Imam Al ghazali menulis kitab ini dengan bermodal hapalan, bukan modal maktabah syamilah yang mana ribuan hadith yang terdapat dalam kitab ini adalah hapalan beliau. Eh hari ini, entah siapa dia, entah pernah lihat fisik kitab nya atau tidak, tapi sesumbar sekali berlagak paling tau dengan narasi-narasi merendahkan bahwa ihya adalah kitab yang penuh kesesatan, kitab recehan dan berbagai celaan lainnya, subhanallah keren sekali nih orang, Imam Nawawi aja lewat. Didalam video ini beliau mengutip pendapat ulama yang mengatakan bahwa terdapat 900 lebih hadith dha'if dalam kitab ihya, padahal ulama yang berpendapat ini adalah ulama syafi'yah sendiri yaitu imam as subki, dan penemuan imam as subki tersebut yang awalnya mengatakan bahwa tidak ada asal nya hadith dalam kitab ihya, namun kemudian setelah diteliti kembali oleh ulama yang lain, maka ditemukanlah oleh ulama syafi'yah yang lain, dan hadith2 yang di klaim dha'if tersebut ternyata ada asal dan sumber nya. Dan sungguh sebuah ironi yang sering dipertontokan oleh orang-orang anti mazhab ini adalah, mereka ogah mengikuti pendapat ulama-ulama mazhab, tapi kok doyan sekali mengutip sesuai selera, dan yang mereka kutip itu pun jika pendapat tersebut bisa dijadikan sebagai senjata untuk mendukung pendapat mereka.. Dan kebanyakan pendapat yang mereka kutip pasti yang isi nya untuk menjatuhkan mereka yang bermazhab. Mending pak ustadz belajar mazhab aja daripada mereka-reka dan kutip sana kutip sini. Tak kenal maka tak sayang, dijamin setelah serius belajar, pak ustadz pasti akan jatuh cinta. Saya sudah punya kitab ini sejak 4 tahun lalu tapi saya sendiri lebih memilih mempelajarinya lewat guru,karena saya tau kapasitas diri saya yang tidak akan sanggup memahaminya sendiri. skg udah banyak kok dars para masyaikh dan asaatidz, jadi antum tinggal sediakan quota Internet saja untuk belajar. Nasehat teman-teman duat, Jangan ajari orang awam menjadi pintar secara instant dengan mengatakan kitab ini syubhat itu syubhat, imam ini salah yang itu salah berdasarkan pemahaman antum sendiri tanpa merujuk kepada ulama, karena sama saja antum telah mentazkiah diri antum lah yang paling layak di ikuti, karena justru cara instant seperti ini hanya akan menambah populasi ruwaibidhoh dan manusia-manusia jahil murakkab yang tak tau diri nya jahil. Na'udzubillah.
Dikirim oleh Dzakiyah Rasyid pada Rabu, 26 Februari 2020

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post