TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatun Naja (Pembahasan ke-105)

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani  Pembahasan ke-105

(تنبيه) في الترتيب قال (والترتيب أن لا يقدم عضوا على عضو) بضم العين أشهر من كسرها. وهو كل عظم وافر من الجسد أي حقيقة الترتيب وضع كل شيء في مرتبته. قال الحصنى وفرضيته مستفادة من الآية إذا قلنا الواو للترتيب وإلا فمن فعله وقوله ﷺ إذ لم ينقل عنه عليه الصلاة والسلام انه توضأ الا مرتبا. ولانه عليه الصلاة والسلام قال بعد ان توضأ مرتبا هذا وضوء لا يقبل الله الصلاة إلا به أى بمثله رواه البخاري .

فصل في الماء الذي لا يدفع النجاسة والذي يدفعها

قال (الماء) في قانون الشرع قسمان قليل وكثير. القليل ما دون القلتين) بأن نقص عنهما
أكثر من رطلين


(PERINGATAN) dalam hal tertib, pengarang [Syekh Salim bin Sumair] berkata: (Dan tertib adalah tidak mendahulukan satu anggota [tubuh] atas anggota lainnya), lafadz 'Udwhun dengan didomah kan huruf 'ain nya adalah lebih terkenal dibandingkan dikasrohkan huruf 'ainnya.

'Udhwun adalah setiap tulang yang sempurna dari suatu tubuh.

Yakni hakikat tertib adalah menempatkan setiap sesuatu pada kedudukan semestinya.

Syekh Al-Hishniy berkata : "Kewajiban tertib disimpulkan [menjadi bagian dari fardhu wudhu] dari ayat [QS. 5 Al-Maidah :6], apabila kita mengatakan : "Huruf wawu [huruf athof di ayat itu] untuk menunjukkan TerTib".

Dan jika tidak, maka [kewajiban tertib disimpulkan] dari perbuatan Nabi dan ucapannya, sebab tidak pernah dikutip dari Nabi saw, bahwasanya beliau wudhu, melainkan beliau pasti melakukan secara tertib.

Dan karena sesungguhnya Nabi saw telah bersabda setelah beliau berwudhu secara tertib: "Beginilah wudhu dimana Alloh tidak akan menerima sholat kecuali dengannya", yakni dengan wudhu seperti ini. Hadits Riwayat Bukhori .

(FASAL) mengenai air yang tidak dapat menolak [menghilangkan] najis dan air yang dapat menolak najis

Pengarang [Syekh Salim bin Sumair] berkata: (Air) dalam peraturan [hukum] syari'at itu terbagi dua (yaitu : 1. air yang sedikit dan 2. Air yang banyak.

Air yang sedikit adalah air yang kurang dari dua qullah, dengan kurang dari dua qullah, [yang kurangnya] melebihi dari dua rithl.



Wallohu a'lam bishshowaab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post