SAHABAT QOTADAH RA. MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA NABI UNTUK MENYEMBUHKAN MATANYA
Adalah fakta bahwa Qotadah ibnu An-Nu’man mengalami kecelakakaan pada matanya hingga kornea matanya keluar ke pipinya. Para sahabat hendak memutus kornea mata tersebut, namun Qotadah menolak. “Tidak, sampai saya minta ijin kepada Rasulullah,” ucap Qotadah. Lalu Qotadah meminta ijin kepada beliau. “Jangan ! “kata beliau. Kemudian beliau meletakkan telapak tangan beliau pada kornea mata Qotadah, lalu menekan masuk hingga normal kembali seperti kondisi sebelumnya. Mata yang sakit itu menjadi yang paling sehat dari kedua mata Qotadah.
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baghawi, Abu Ya’la, Ad-Daruqutni, Ibnu Syahin dan AlBaihaqi dalam kitab Ad-Dalail. Juga dikutip oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam AlIshobah (jilid 3 hal. 225), Al-Hafidh Al-Haitsami dalam Majma’u Az-Zawaid (jilid 4 hal. 297) dan Al-Hafidh As-Suyuthi dalam Al-Khashaa-ish Al-Kubra.
*Sahabat Lain memohon pertolongan Nabi SAW untuk menghilangkan bisul Dari Muhammad ibn ‘Uqbah ibn Syurahbil dari kakeknya, ‘Abdurrahman , dari ayahnya, ia berkata, “Saya mendatangi Rasulullah SAW dan pada telapak tanganku tumbuh bisul (As-Sil’ah). “Wahai Nabi Allah, “kataku, “bisul ini telah membuatku sakit. Ia menjadi penghalang antara diriku dan gagang pedang untuk memegangnya dan dari tali kekang kendaraan. “Kemarilah, “kata beliau. “Saya pun mendekati beliau, “kata sang ayah, “lalu beliau membuka telapak tanganku dan telapak tanganku pun ditiupnya. Kemudian beliau meletakkan tangannya di atas bisul seraya memutar-mutarnya sehingga bisul itu hilang tak berbekas.” HR. At-Thabarani dan disebutkan oleh Al-Hafidh Al-Haitsami dalam Majma’u Az-Zawaid Jilid 8. As-Sil’ah adalah bisul yang tumbuh di bawah kulit.
Adalah fakta bahwa Qotadah ibnu An-Nu’man mengalami kecelakakaan pada matanya hingga kornea matanya keluar ke pipinya. Para sahabat hendak memutus kornea mata tersebut, namun Qotadah menolak. “Tidak, sampai saya minta ijin kepada Rasulullah,” ucap Qotadah. Lalu Qotadah meminta ijin kepada beliau. “Jangan ! “kata beliau. Kemudian beliau meletakkan telapak tangan beliau pada kornea mata Qotadah, lalu menekan masuk hingga normal kembali seperti kondisi sebelumnya. Mata yang sakit itu menjadi yang paling sehat dari kedua mata Qotadah.
Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baghawi, Abu Ya’la, Ad-Daruqutni, Ibnu Syahin dan AlBaihaqi dalam kitab Ad-Dalail. Juga dikutip oleh Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam AlIshobah (jilid 3 hal. 225), Al-Hafidh Al-Haitsami dalam Majma’u Az-Zawaid (jilid 4 hal. 297) dan Al-Hafidh As-Suyuthi dalam Al-Khashaa-ish Al-Kubra.
*Sahabat Lain memohon pertolongan Nabi SAW untuk menghilangkan bisul Dari Muhammad ibn ‘Uqbah ibn Syurahbil dari kakeknya, ‘Abdurrahman , dari ayahnya, ia berkata, “Saya mendatangi Rasulullah SAW dan pada telapak tanganku tumbuh bisul (As-Sil’ah). “Wahai Nabi Allah, “kataku, “bisul ini telah membuatku sakit. Ia menjadi penghalang antara diriku dan gagang pedang untuk memegangnya dan dari tali kekang kendaraan. “Kemarilah, “kata beliau. “Saya pun mendekati beliau, “kata sang ayah, “lalu beliau membuka telapak tanganku dan telapak tanganku pun ditiupnya. Kemudian beliau meletakkan tangannya di atas bisul seraya memutar-mutarnya sehingga bisul itu hilang tak berbekas.” HR. At-Thabarani dan disebutkan oleh Al-Hafidh Al-Haitsami dalam Majma’u Az-Zawaid Jilid 8. As-Sil’ah adalah bisul yang tumbuh di bawah kulit.
_________________________________________________________
MAFAHIM YAJIBU ANTUSOHHA ( Paham-paham Yang Harus Diluruskan )
Karya Imam Ahlussunnah Wal Jamaah Abad 21
Prof. DR. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
Post a Comment