Terjemah Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani (Pembahasan ke-29)

Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii
Diterjemahkan oleh :
Zaenal Arifin Yahya
=============================
الى حضرة الشيخ محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني التناري الشافعي ... {الفاتحة}
Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt
🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳

﷽اللهم على سيدنا محمد ﷺ الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....
___ Pembahasan : (ke-29) ___

وقبولا كقبلت ذلك

وثالثها عوض وشرط فيه كونه دينا أو منفعة مؤجلا بنجمين فأكثر ولا يجوز أقل من نجمين

ولا بد من بيان قدر العوض وصفاته وعدد النجوم وقسط كل نجم

ورابعها سيد وشرط فيه كونه مختارا أهل تبرع وولاء

فلا تصح من مكره ومكاتب وإن أذن له سيده

ولا من صبي ومجون ومحجور سفه

وأوليائهم لا من محجور فلس ولا من مرتد لأن ملكه موقوف

ويجوز صرف الزكاة إليهم قبل حلول النجوم على الأصح

ولا يجوز صرف ذلك إلى سيدهم إلا بإذن المكاتبين

لكن إن دفع إلى السيد سقط عن المكاتب بقدر المصروف إلى السيد

لأن من أدی دين غيره بغير إذنه برئت ذمته

dan dengan kalimat penerimaan, seperti [Si budak berkata]: “Aku terima hal itu”.

Dan rukun yang ketiga adalah ganti rugi, dan disyaratkan dalam ganti-rugi keadaannya berupa hutang atau manfaat, yang dibuat bertempo dengan 2 kali angsuran atau lebih, dan tidak boleh kurang dari 2 kali angsuran,

dan tidak boleh tidak, mesti menjelaskan ukuran ganti-rugi dan sifat-sifatnya, dan jumlah angsuran dan nominal cicilan di setiap angsuran.

Dan rukun yang keempat adalah tuan [pemilik budak], disyaratkan pada si tuan keadaannya sebagai orang yang sukarela [tidak terpaksa], berkelayakan dalam berderma, dan berhak melakukan pemerdekaan budak.

Maka tidak sah akad kitabah dari orang yang dipaksa dan dari seorang budak mukatab, meskipun tuannya telah memberi izin kepadanya.

Dan tidak sah [akad kitabah] dari kanak kanak, dan orang gila, dan mahjur [orang yang dilarang menggunakan hartanya] karena bodoh dan para wali mereka, bukan mahjur karena bangkrut.

Dan tidak sah [akad kitabah] dari orang murtad, karena sesungguhnya harta milik orang murtad itu menjadi barang sitaan.

Dan boleh menyerahkan zakat hepada para budak mukatab sebelum jatuh tempo angsuran, menurut pendapat yang paling shohih.

Namun tidak boleh menyerahkan zakat itu kepada tuan mereka, kecuali dengan izin dari para budak mukatab tersebut,

akan tetapi jika zakat itu telah diserahkan kepada si tuan, maka gugur [senilai cicilan] dari budak mukatab itu, dengan seukuran bagian zakat yang telah diserahkan kepada si tuan,

karena sesungguhnya siapa saja yang telah menunaikan hutang orang lain, tanpa izin orang itu. maka telah Iepas tanggung iawab orang lain itu.

🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳
Wallohu a'lam bishshowaab...
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ {الفاتحة}
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
⏸ Bersambung besok 🔜

Post a Comment

Previous Post Next Post