Terjemah Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani (Pembahasan ke-31)

Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii
Diterjemahkan oleh :
Zaenal Arifin Yahya
=============================
الى حضرة الشيخ محمد نووي بن عمر الجاوي البنتني التناري الشافعي ... {الفاتحة}
Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt
🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳

﷽اللهم على سيدنا محمد ﷺ الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....
___ Pembahasan : (ke-31) ___

والسابع سبيل الله وهم الغزاة
المتطوعون بالجهاد

أي الذين لا رزق لهم في الفيء فيعطون

ولو أغنياء إعانة لهم على الغزو

والثامن ابن السيل وهو على قسمين
مجازى وهو منشیء سفر من بلد مال الزكاة
وحقيقى وهو مار ببلد الزكاة في سفره

وذلك إن احتاج بأن لم يكن معه ما يوصله مقصده أو ماله

فيعطى من مال له أصلا

وكذا من له مال في غير البلد المتقل إليه بشرط أن لا يكون سفره معصية

قال في المصباح وقيل للمسافر ابن السبيل لتلبسه به أي بالسبيل والطريق

قالوا والمراد بابن السبيل في الآية من انقطع عن ماله إنتهی

Dan yang ketuiuh adalah sabilillah, dan mereka adalah orang- orang yang berperang yang menjalankan ketaatan dengan berjihad [berjuang membela Islam], yakni pelaku jihad yang tidak ada rezeki [tidak mendapat bagian] bagi mereka pada harta fai, maka mereka diberikan zakat, walaupun berupa orang-orang kaya, lantaran memberi bantuan bagi mereka untuk berperang.“

Dan yang kedelapan adalah Ibnu Sabil, yaitu terdiri atas dua bagian.

1. Majazi yaitu seorang yang baru akan mengadakan perjalanan [berangkat] dari negeri [penyaluran] harta zakat.

Dan ke 2, hakiki yaitu orang yang lewat di negeri [penyaluran] zakat dalam perjalanannya.

Dan hal [pemberian zakat] itu, jika ibnu sabil itu membutuhkan, seumpama tidak terdapat bersamanya sesuatu [bekal] yang dapat mengantarkannya ke tempat tujuannya, atau [ke tempat] hartanya [berada]. Maka bagian zakat diberikan kepada orang yang tidak memiliki harta sama sekali.

Dan begitu pula [diberikan bagian zakat] kepada orang yang memiliki harta di selain negeri yang dipindahinya [ditinggalkannya] itu dengan syarat bahwa bepergiannya itu bukan suatu kemaksiatan.

Telah berkata [Syekh Ahmad Al-Muqry] di dalam kitab al-mishbah 'Dikatakan bagi musafir sebagai Ibnu sabil [anak jalan] karena terkait erat dirinya dengannya, yakni dengan jalan dan jalanan.

Para ulama berkata: "Yang dimaksud dengan ibnu sabil dalam ayat [Al-quran] adalah orang yang terputus dari hartanya'. Selesai Al-mishbah.

🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳🛳
Wallohu a'lam bishshowaab...
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ {الفاتحة}
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
⏸ Bersambung besok 🔜

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post