Terjemah Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani (Pembahasan ke-9)

TERJEMAH KASYIFATUSSAJA

Pembahasan ke-9

وفي رواية فهو أبتر
والمعنى على كل مقطوع البركة
وناقصها وقليلها
قال النووى رحمه الله تعالى يستحب الحمد في ابتداء الكتب المصنفة وكذا في ابتداء دروس المدرسين وقراءة الطالبين بين يدى المعلمين
سواء قرأ حديثا أو فقها أو غيرهما
وأحسن العبارات في ذلك الحمد لله رب العالمين
وقال بعض الشّافعية أفضل المحامد أَن يقال الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده
وقيل أفضل المحامد أن يقال الحَمد لله بجميع محامده كلها ما علمت منها وما لم أعلم
زاد بعضهم عَد د خلقه كلهم ما علمت منهم وما لم أعلم
وفي خبر ابن ماجه عن عائشة كان رسول الله ﷺ إذا رأى ما يحب قال الحمد لله الذی بنعمته تتم الصالحات

Dan dalam riwayat lain [disebutkan]: ”maka perkara itu [bagai hewan yang] terpotong ekornya”.

Dan pengertian yang dimaksud pada setiap riwayat hadits itu adalah yang terpotong barokah-nya, dan yang kurang barokah-nya dan yang sedikit barokahnya.

Telah berkata Imam An-Nawawiy r.a. :  "Disunnahkan pujian [menulis atau mengucap hamdalah] dalam mengawali kitab-kitab yang dikarang, dan begitupun dalam mengawali berbagai pelajaran oleh para pelajar, dan bacaan oleh para penuntut ilmu di hadapan para pengajar.

Sama saja ia membaca [kitab] hadits atau fiqih, atau selainnya.

Dan sebagus-bagusnya ungkapan dalam pengucapan hamdalah itu adalah Alhamdulillahi robbil'aalamiiin.

Dan telah berkata sebagian penganut madzhab Imam Syafi’iy : ”Paling utamanya puji-pujian adalah hendaknya diucapkan Alhamsulillahi hamdayyuwaadii ni'amahuu wayukaafiiu maziidahu [Segala puji bagi Alloh, dengan pujian yang dapat menyepadani segala karunia-Nya dan dapat menyepadani penambahan karunia-Nyal”.

Dan dikatakan [oIeh satu pendapat]: ”Paling utamanya puji-pujian adalah hendaknya diucapkan alhamdulillahi bijamii'i kulliha maa 'alimtu minhaa wama lam a'lam [Segala puji bagi Alloh dengan segala pujian-pujian kepada-Nya seluruhnya berupa bentuk pujian yang aku telah mengetahui darinya dan bentuk pujian yang belum aku ketahui”.

Sebagian ulama menambahkan: ”’'adada kholqihi kullihim maa'alimtu minhum wamaa lam a'lam [sebanyak bilangan makhluk-Nya, seluruhnya, berupa makhluk yang telah aku ketahui darinya, dan makhluk yang tidak aku ketahui”.

Dan di dalam hadits Imam Ibnu Majah, dari Sayyidatina Aisyah [disebutkaan :”Adalah Rosululloh Saw apabila beliau melihat perkara yang disenangi, maka beliau bersabda: “Alhamdu lillahilladzii bini'matihi tatimmusshoolihaat [Segala puji bagi Alloh yang dengan karunia-Nya menjadi sempuma berbagai kebaikan".

_______________________________________

Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Assyafii

Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya