*KITAB ARBAIN NAWAWI*
*Karya:Imam Al Nawawi*
===================
_📆Rabu,28 Oktober 2020 M/11 Rabi'ul Awwal 1442 H._
📜📃📜📃📜📃📜📃
عَنْ أَبِي نَجِيْحٍ العِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قاَلَ : وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظًةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ فَقُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةً مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا قَالَ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ المَهْدِيِّيْنَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌDari Abu Najih Al-‘Irbadh bin Sariyah ra, ia berkata, “Rasulullah saw memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang membuat hati menjadi bergetar dan mata menangis, maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah! Sepertinya ini adalah wasiat dari orang yang akan berpisah, maka berikanlah wasiat kepada kami.’ *Nabi saw bersabda, ‘Aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meskipun kalian dipimpin seorang budak. Sungguh, orang yang hidup di antara kalian sepeninggalku, ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kalian berpegang teguh pada sunnahku dan Sunnah khulafaur rosyidin al-mahdiyyin (yang mendapatkan petunjuk dalam ilmu dan amal). Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian, serta jauhilah setiap perkara yang diada-adakan, karena setiap bidah adalah sesat.”* (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, ia berkata bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Abu Daud, no. 4607 dan Tirmidzi, no. 2676.)
Hadits ini jika cermat jelas menjelaskan agar berpegang pada sunnah Nabi dan mengisyaratkan berpegang pd pemahaman sahabat.
4 Khulafaur rosyidin tsb mewakili sahabat yg lain. ini di kuatkn sabda nabi ;
إِنَّ أَصْحَابِي بِمَنْزِلَةِ النُّجُومِ فِي السَّمَاءِ , فَأَيُّهَا أَخَذْتُمْ بِهِ اهْتَدَيْتُمْ , وَاخْتِلَافُ أَصْحَابِي لَكُمْ رَحْمَةٌ
Maksudnya: “Sesungguhnya para sahabatku sama kedudukannya seperti bintang-bintang di langit. Dengan sesiapa sahaja kamu ambil nescaya kamu akan memperoleh petunjuk dan perselisihan para sahabatku adalah satu kerahmatan buat kamu.”al-Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah, 1/48]
أَصْحَابِي كَالنُّجُومِ فَبِأَيِّهِمُ اقْتَدَيْتُمُ اهْتَدَيْتُمْ
Maksudnya: “Para sahabatku seperti bintang-bintang. Dengan sesiapa sahaja kamu ikuti nescaya kamu akan memperoleh petunjuk"
Imam Ahmad bin Hanbal RA telah mengumpulkan kurang lebih 2000 hadis dan atsar yang berkaitan dengan keutamaan para sahabat dalam kitabnya Fadlail al-Shahabah (Keutamaan Sahabat). kitab yang terdiri atas dua jilid ini telah ditahkik Dr Washiyullah bin Muhammad Abbas dan dicetak oleh Jami'ah Ummul Quro pada tahun 1403 H.
DAN UNTUK TAHU PEMAHAMAN SAHABAT INI TENTU KITA HARUS MELIHAT HASIL DARI KAJIAN PARA ULAMA DAN TABI'IN"
Karena tabiin tsb yg bertemu langsung dg sahabat. Lalu menulisnya dlm kitab2 dan diwariskan /di ajarkan pada ulama2 setelah secara bersanad/talaqqi.
Sedangkan generasi skrag tentu tidak bisa meloncat meninggalkan kitab2 ulama salaf atau langsung mengkaji hadits2. Ini kekeliruan besar.
semoga kita di beri kekuatan mengamalkan.
والله اعلم بالصواب
Post a Comment