قال المؤلف رحمه الله تعالى :
وقائم غني وواحد وحي # قادر مريد عالم بكل شيء
"(Dan Allah itu adalah) Dzat yang yang tidak butuh pada selainnya, Dzat yang maha kaya, Esa (tidak ada sekutu bagi-Nya), Dzat yang maha hidup, Dzat yang maha kuasa, Dzat yang maha berkehendak, Dzat yang maha mengetahui terhadap segala sesuatu".
Penjelasan
As Syaikh Ahmad Marzuki melanjutkan penjelasan tentang sifat wajib bagi Allah, yaitu:
Qiyamuhu binafsihi, artinya Allah maha kaya, tidak membutuhkan pada selain-Nya.
Allah ta'ala yang telah menciptakan manusia, malaikat dan jin tidak membutuhkan mereka semua.
Allah ta'ala yang telah menciptakan langit, bumi, Arsy serta tempat-tempat yang lain tidak membutuhkan pada semua itu.
Allah ta'ala yang telah menciptakan makhluk tidak membutuhkan pada makhluk.
- Dalil naqli tentang sifat Qiyamuhu binafsihi adalah firman Allah ta'ala:
فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِیٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِینَ
[Surat Ali 'Imran 97]
"Sesungguhnya Allah itu Maha Kaya (tidak membutuhkan) pada alam semesta".
- Dalil aqli tentang sifat Qiyamuhu binafsihi adalah:
Jika Allah tidak bersifatan dengan qiyamuhu binafsihi pastilah bersifatan dengan sifat sebaliknya yaitu membutuhkan pada selain-Nya.
Sedangkan sesuatu yang membutuhkan kepada yang lain adalah lemah
Dan sesuatu yang lemah adalah bukan Tuhan.
Peringatan
- Tidak tepat pemaknaan qiyamuhu binafsihi dengan bahwa Allah berdiri sendiri.
Wahdaniyah, artinya Allah itu Esa dengan pengertian tidak ada sekutu bagi-Nya.
Allah ta'ala Esa dalam Dzat, artinya Dzat Allah tidak serupa dengan Dzat makhluk.
Dzat Allah artinya hakekat Allah yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah, sedangkan Dzat makhluk adalah badan atau jisimnya.
Allah ta'ala Esa dalam sifat, artinya sifat Allah tidak serupa dengan sifat makhluk.
Sifat Allah azaliyah abadiyah, sedangkan sifat makhluk haaditsah (baharu/berubah-ubah).
Allah Esa dalam perbuatan, artinya perbuatan Allah tidak serupa dengan perbuatan makhluk.
Perbuatan Allah azali abadi, sedangkan perbuatan makhluk adalah haadits/makhluk, Allah ta'ala yang telah menciptakannya pada manusia.
Allah itu Esa tidak dari segi bilangan, tetapi dari segi bahwa Allah tidak ada sekutu bagi-Nya.
Al Imam Abu Hanifah Radliyallahu anhu berkata:
إن الله واحد لا من طريق العدد ولكن من طريق انه لا شريك له
"Sesungguhnya Allah itu Esa tidak dari jalan bilangan tetapi dari segi bahwa tidak ada sekutu bagi-Nya"
- Dalil naqli tentang sifat wahdaniyah Allah adalah firman Allah ta'ala :
وَإِلَـٰهُكُمۡ إِلَـٰهࣱ وَ ٰحِدࣱۖ
[Surat Al-Baqarah 163]
"Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Esa".
- Dalil aqli tentang sifat wahdaniyah Allah adalah:
Seandainya Tuhan itu tidak Esa pastilah dia berbilang
Dan apabila dia berbilang maka alam semesta itu tidak akan ada dan tidak akan teratur.
Tetapi faktanya alam semesta ini ada dan sangat teratur, maka pastilah Tuhan itu Esa.
Kaunuhu Hayyan, artinya Allah itu disifati dengan sifat hayah (hidup).
Penjelasannya akan diuraikan dalam pembahasan sifat hayah pada nadzam berikutnya
Kaunuhu qaadiran, artinya Allah itu disifati dengan sifat qudroh.
Penjelasannya akan diuraikan dalam pembahasan sifat qudroh pada nadzam berikutnya
Kaunuhu muriidan, artinya Allah disifati dengan sifat iradah.
Penjelasannya akan diuraikan dalam pembahasan sifat iradah pada nadzam berikutnya
Kaunuhu 'Aliman, artinya Allah disifati dengan sifat ilmu.
Penjelasannya akan dijelaskan dalam pembahasan sifat ilmu pada nadzam berikutnya.
والله أعلم بالصواب
إرسال تعليق