Di dalam ilmu hikmah ketika seorang pelakunya melakukan riyadhoh maka riyadhohnya mempunyai kaifiyyat yang di susun oleh para ulama ahli hikmah baik kaifiyyat sholatnya baik itu sholat atau sholat taubat, dzikir maupun lainnya,akan tetapi apakah betul kaifiyyat amalan hikmah ini bisa mengundang jin dan apakah punya dalil sandaran yang kuat ? untuk itu perhatikan ini
DALIL SHOLAT HAJAT DAN SHOLAT TAUBAT
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الدُّؤَلِيِّ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ابْنِ أَخِي حُذَيْفَةَ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Isa, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Zakariya, dari ‘Ikrimah bin ‘Ammar, dari Muhammad bin
Abdulloh Ad-Duali, dari Abdul Aziz, anak lelaki saudara Khudzaifah, dari Khudzaifah, ia berkata : Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bila kedatangan masalah, beliau mengerjakan sholat. (HR.Abu Dawud : 1124 dalam kitab Sunan Abu Dawud pada juz 4, hal. 88 dengan sanad yang shohih)
أَنَّ رَجُلاً ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي. فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ. فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ
Artinya : Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan : Berdoalah engkau kepada Alloh untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shollallohu ‘alaihi wasallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan : Do’akanlah
Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta sholat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini : Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Muhammad Nabiyyurrkhmah,wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Robbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Alloh, terimalah syafa’atnya untukku.” ( HR.Ahmad dalam Musnad,At- Tirmidzi,Ibnu Majah,Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shohihnya,Ath-Thobroni dalam Al-Mu’jamul Kabir juz 3 hal .2 dan Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrok )
DALIL SHOLAT TAUBAT
عن أَبي الدَّرْدَاءِ رضي الله عنه قال : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ أَوْ أَرْبَعًا (شك أحد الرواة) يُحْسِنُ فِيهِمَا الذِّكْرَ وَالْخُشُوعَ ، ثُمَّ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ، غَفَرَ لَهُ )
Artinya : Rosululloh bersabda : “Siapa yang berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya itu, kemudian ia berdiri melakukan sholat atau empat rokaat ia berdzikir dengan baik dan khusyu’ pada setiap rokaat, selanjutnya ia minta ampun kepada Alloh, Alloh pasti mengampuninya ( HR.Ahmad )
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: ” مَا أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَذَكَرَهُ ، فَتَوَضَّأَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ مِنْ ذَلِكَ الذَّنْبِ إِلا غَفَرَهُ اللَّهُ لَهُ” .
Artinya : Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam bersabda : Tidak ada seorangpun hamba yang melakukan dosa lalu ia mengingatnya,lantas ia berwudhu dan melakukan sholat dua rokaat,kemudian ia minta ampun kepada Alloh dari dosanya itu melainkan Allah pasti mengampuninya ( HR.Al-Baihaqi )
lalu di dalam kaifiyyat dzikir hikmah biasanya setelah sholat membaxa dzikiram mutlaq seperti istighfar,syahadat,sholawat dan hauqolah dan ini dalil dari masing-massng dzikiran tersebut
DALIL ISTIGHFAR
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
Artinya : Dan minta ampunlah kalian kepada Robb kalian, dan bertaubatlah. Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai kepada waktu yang sudah ditentukan, dan Dia akan memberikan kepada hambanya yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat (Surat Hud ayat 3)
وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
Artinya : Sholeh berkata : ‘Hai kaumku, sembahlah Alloh, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia,Dia telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya. Karena itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat rahmatNya dan maha mengabulkan doa-doa hambaNya ( Surat Huud ayat 61).
وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Artinya :Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Alloh dan bertaubat padaNya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhori no. 6307).
إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
Artinya : Ketika hatiku malas,aku beristighfar pada Alloh dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 )
DALIL SYAHADAT
اُمِرْتُ اَنْ اُقَاتِلَ النَّاسَ حَتىَّ يَشْهَدُوْا اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُ, فَاِذَا فَعَلُوْا ذَالِكَ عَصَمُوْا مِنيِّ دِمَائَهُمْ وَاَمْوا َلَهُمْ اِلاَّ ِبحَقِّهَـا =متفق عليه=
Artinya : Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Alloh. Jika mereka telah melakukan yang demikian itu,maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali apa yang menjadi haknya ( HR. Bukhori dan Muslim )
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
Artinya : Barangsiapa mengucapkan saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Alloh semata, tidak ada sekutu bagiNya, Muhammad adalah hambaNya dan utusanNya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa adalah hamba Alloh dan anak dari hambaNya, dan kalimatNya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dariNya dan (bersaksi pula) bahwa syurga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Alloh pasti akan memasukkannya ke dalam syurga dari delapan pintu syurga yang mana saja yang dia kehendaki.(HR. Muslim no. 149)
DALIL SHOLAWAT
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya : Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Alloh mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali (HR. Muslim no. 408 )
كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ
Artinya : Setiap doa tertutup terhalang dari pengabulannya hingga ia bersholawat kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam.” (HR. Ad-Dailami ).
DALIL HAUQOLAH
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
Artinya : Wahai ‘Abdulloh bin Qois, katakanlah ‘laa hawla walaa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di syurga” (HR. Bukhori no. 7386)
لا حول عن معصية الله إلا بعصمته، ولا قوة على طاعته إلا بمعونته
Artinya : Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Alloh Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Alloh ( HR.Muslim )
DALIL MENGIRIMKAN FATIHAH
وَعَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ: تَصَدَّقُوْا عَلَى اَنْفُسِكُمْ وَعَلَى اَمْوَاتِكُمْ وَلَوْ بِشُرْبَةِ مَاءٍ فَاِنْ لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَى ذَالِكَ فَبِأَيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ تَعَالَى فَاِنْ لَمْ تَعْلَمُوْا شَيْئًا مِنَ اْلقُرْآنِ فَادْعُوْا لَهُمْ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ فَاِنَّ اللهَ وَعَدَكُمُ اْلاِجَابَةِ.
Artinya : Bersadaqohlah kalian untuk diri kalian dan orang-orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air setejuk. Jika kalian tak mampu dengan itu, bershodaqohlah dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an, berdoalah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh, Alloh telah berjanji akan mengabulkan doa kalian ( HR.Muslim )
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اَعَانَ عَلَى مَيِّتٍ بِقِرَائَةٍ وَذِكْرٍ اِسْتَوْجَبَ اللهُ لَهُ الْجَنَّة
Artinya : Barangsiapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir, Alloh akan memastikan syurga baginya.(HR.An-Nasa’i dan Ad-Darimi dari Ibnu Abbas )
DALIL TENTANG DZIKIRNYA
اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنوُبِهِم
Artinya : Yakni orang-orang dzikir pada Alloh baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu berbaring (Ali Imron ayat 191)
وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللهُ لَهُمْ مَغْفِرَة وَأجْرًا عَظِيْمٌا
Artinya : Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir pada Alloh, baik laki-laki maupun wanita, Alloh menyediakan keampunan dan pahala besar ( Surat Al-Ahzab ayat 35)
الَّذِيْنَ آمَنُوا وَ تَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللهِ ألآ بِذِكْرِ الله تَطْمَئِنُّ الـقُلُوبُ.
Artinya : Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada Alloh. Ingatlah dengan dzikir pada Alloh itu, maka hatipun akan merasa aman dan tenteram ( surat Ar-Ro’d ayat 28)
Dalil hadits qudsi :
اَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْـدِي بِي, وَاَنَا مَعَهُ حِيْنَ يَذْكـرُنِي, فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإنْ ذَكَرَنِي فِي مَلاَءٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلاَءٍ خَيْرٍ مِنْهُ وَإنِ اقْتَرَبَ اِلَيَّ شِبْرًا اتَقَرَّبْتُ إلَيْهِ ذِرَاعًا وَإنِ اقْتَرَبَ إلَيَّ ذِرَاعًا اتَقـَرَّبْتُ إلَيْهِ بَاعًـا وَإنْ أتَانِيْ يَمْشِيأتَيْتُهُ هَرْوَلَة.
Artinya : Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berdzikir padaKu,apabila ia mengingatKu dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam hatiKu, jika ia mengingatKu didepan umum, maka Aku akan mengingatnya pula didepan khalayak yang lebih baik dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepadaKu sejengkal, Aku akan mendekatkan diriKu padanya sehasta, jika ia mendekat padaKu sehasta, Aku akan mendekatkan diriKu padanya sedepa, dan jika ia datang kepadaKu berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari (HR. Bukhori,Muslim, At-Turmudzi,An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Baihaqi )
قَالَ اللهُ تَعَالَى: لاَ يَذْكُرُنِي اَحَدٌ فِى نفْسِهِ اِلاَّ ذَكّرْتُهُ فِي مَلاٍ مِنْ مَلاَئِكَتِي وَلاَيَذْكُرُنِي فِي مَلاٍ اِلاَّ ذَكَرْتُهُ فِي المَلاِ الاَعْلَي.
Artinya : Tidaklah seseorang berdzikir padaKu dalam hatinya kecuali Akupun akan berdzikir untuknya dihadapan para malaikatKu dan tidak juga seseorang berdzikir padaKu dihadapan orang-orang kecuali Akupun akan berdzikir untuknya ditempat yang tertinggi (HR. Ath-Thobroni).
hebatnya dzikir menurut imam jauhari yang di nukil oleh syekh ibnu athoillah berikut :
Al-Jauhari bercerita: “Salah seorang sahabat kami senantiasa mengucap Alloh, Alloh. Lalu pada suatu hari, kepalanya, terkena batang pohon hingga pecah dan mengucurkan darah,dari darah itu kemudian tertulis di atas tanah lafal Alloh, Alloh dzikir laksana api yang bekerja secara aktif dan memberikan pengaruh. Ketika masuk ke dalam sebuah rumah dzikir itu akan berucap: “Aku, tidak ada lagi selainku.” Itulah makna ungkapan laa ilaaha iallalloh.apabila di dalam rumah itu bertemu dengan kayu bakar, dzikir tersebut akan segera membakar apabila rumah itu gelap, ia akan menjadi cahaya penerang dan jika rumah itu memang memiliki cahaya, ia akan menjadi cahaya di atas cahaya,dzikir berfungsi menghilangkan endapan berlebih dalam tubuh yang diakibatkan oleh makan berlebihan dan mengkonsumsi barang haram,ketika endapan kotor itu terbakar sehingga hanya yang baiklah yang bertahan, barulah ia bisa mendengar senandung dzikir dari semua organ tubuhnya. Suara dzikir itu seperti tiupan terompet. Pertama-tama, ia jatuh di sekitar kepala sehingga engkau akan mendengar suara seperti terompet. dzikir adalah penguasa, jika singgah di suatu tempat, ia akan singgah dengan membawa terpompet itu,sebab, dzikir menghadang apa saja selain Al-Haqq ketika menempati suatu tempat, ia akan sibuk melenyapkan segala sesuatu yang menjadi lawannya laksana air bertemu api. Setelah itu, akan terdengar berbagai macam suara seperti desir air, deru angin, golakan api, derap kuda, dan suara dedaunan tertiup angin,sebab, struktur tubuh manusia terdiri dari unsur mulia dan hina,unsur yang hina meliputi tanah,air, api,udara,bumi dan langit serta segala yang berada di antara keduanya,jadi, semua suara tersebut berasal dari seluruh unsur asli di atas,ketika suara itu terdengar, berarti ia sedang bertasbih dan mensucikan Alloh dengan lisannya,itulah hasil dari zikir lisan yang optimal.
DALIL BAKAR DUPA,BUKHUR DAN WEWANGIAN DALAM DZIKIR
ﻛﺎﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﺠﻤﺮ ﺍﺳﺘﺠﻤﺮ ﺑﺎﻟﻮﺓ ﻏﻴﺮ ﻣﻄﺮﺍﺓ ﺃﻭ ﺑﻜﺄﻓﻮﺭ ﻳﻄﺮﺣﻪ ﻣﻊ ﺍﻷﻟﻮﺓ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺠﻤﺮ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Artinya : Apabila Ibnu Umar beristijmar (membakar dupa) maka beliau beristijmar dengan uluwah yang tidak ada campurannya, dan dengan kafur yang di campur dengan uluwah, kemudian beliau berkata : "Seperti inilah Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam beristijmar". (HR. Nasa'i )
Imam Nawawi dalam syaroh shohih muslimnya pada juz 15 hal.10 mengatakan :
ﻭﻳﺘﺎﻛﺪ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻪ ﻟﻠﺮﺟﺎﻝ ﻳﻮﻡ :ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﺍﻟﻌﻴﺪ ﻭﻋﻨﺪ ﺣﻀﻮﺭ ﻣﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﻣﺠﺎﻟﺲ ﺃﻟﺬﻛﺮ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢﺍﻻﺳﺘﺠﻤﺎﺭ ﻫﻨﺎ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭﺍﻟﺘﺒﺨﺮ ﺑﻪ ﻭﻫﻮ ﻣﺄﺧﻮﺫ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺠﻤﺮ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻷﻟﻮﺓ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻻﺻﻤﻌﻲ ﻭﺃﺑﻮ ﻋﺒﻴﺪ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﻭﺍﻟﻐﺮﻳﺐ ﻫﻲ ﺍﻟﻌﻮﺩ ﻳﺘﺒﺨﺮ ﺑﻪ ﻭﻳﺘﺎﻛﺪ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻪ ﻟﻠﺮﺟﺎﻝ ﻳﻮﻡ :ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﺍﻟﻌﻴﺪ ﻭﻋﻨﺪ ﺣﻀﻮﺭ ﻣﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﻣﺠﺎﻟﺲ ﺃﻟﺬﻛﺮ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ
Artinya : Yang di maksud dengan istijmar di sini ialah memakai wewangian dan berbukhur "berdupa" dengannya. Lafadzh istijmar itu di ambil dari kalimat Al-Majmar yang bermakna Al-Bukhur "dupa" adapun Uluwah itu menurut Al-Ashmu'i dan Abu Ubaid dan seluruh pakar bahasa arab bermakna kayu dupa yang di buat dupa. mengatakan dan sangat kuat kesunahan memakai wewangian (termsuk istijmar) bagi laki laki pada hari jumat dan hari raya dan saat menghadiri perkumpulan kaum muslimin dan majlis dzikir juga majlis ilmu
ﻣﺴﺌﻠﺔ ﺝ ﺍﺧﺮﺍﻕ ﺍﻟﺒﺨﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﻧﺤﻮﻩ ﻛﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺃﻥ ﻭ ﻣﺠﻠﺲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﺍﺻﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺍﻥ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﺮﻳﺢ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻭ ﻳﺤﺐ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭ ﻳﺴﺘﻌﻤﻠﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ
Artinya : Membakar dupa atau kemenyan ketika berdzikir pada Alloh dan sebagainya seperti membaca Al-Qur’an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari Al-Hadits yaitu dilihat dari sudut
pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan beliau pun sering memakainya” ( Kitab Bulghotuth Thullob halaman 53-54).)
Coba pikir dengan jernih kira-kira ada yang salah dengan rentetan kaifiyyat riyadhoh ilmu hikmah seperti ini ? lalu apa mungkin bisa kemasukan jin kafir bila mengikuti kaifiyyat di atas yang dalilnya sudah begitu jelas..kalau masih ada yang penasaran silahkan datang ke tempat saya untuk diskusi insya Alloh bukan bermaksud sombong saya hafal luar kepala semua dalil di atas tanpa menambahi dan menguranginya lalu maaf sekali lagi saya bukan membela diri tapi saya membela kehormatan sebuah keilmuan
WALLOHU A'LAM BISH SHOWAB
Post a Comment