Alhamdulillah atas nikmat Asy'ariyah

Ilustrasi
Ketika tak satu pun ulama ahlusunnah baik dari maturidi, bahkan imam ahmad tak sanggup mematahkan argument dan syubhat sekte mu'tazilah yang kala itu memang sangat luar biasa syubhat nya, ditambah pemerintah kala itu juga adalah dari mu'tazilah.

Jika bukan karena jasa imam Abu hasan Al Asy'ari, kita ahlus sunnah saat ini mungkin sudah jadi mu'tazilah.

Tidak ditemukan satu sanad pun yang menyampaikan satu kitab kecuali sanad dari kalangan Asy'ari dan maturidi dan mereka lah perawi dari kitab2 hadith juga mereka lah penysarahnya.

Misal hadith Bukhari seperti : Al kirmani, Ibnu baththal, Ibnul Arabi, Ibnu Athin, Al 'aini, Al qashtalani, dan banyak lagi..

Dari shohih muslim ada penysarahnya semisal  Imam nawawi, Iyadh, Al qurthubi, Al ubay, As sanusi, dan banyak lagi ulama2 Asy'ari lain yang tak bisa disebut satu persatu

Mereka para ulama2 Asy'ari adalah para musnid(pemilik sanad) hadith dan syarahnya. Dan mereka jugalah para perawi Al qur'an mereka juga para ahli tafsir al qur'an dan mereka juga para ahli qiro'ah, demikian juga dalam ilmu nahwu.

Mereka lah perawi hadith dari Bukhari, Muslim, Abu dawud, at tarmidzi, An nasai, Ibnu majah, Imam Malik, Imam ahmad bin hanbal, At thabrani, Ad daruquthni, said bin mansur, Ibnu khuzaimah, Ibnu Hibban, ath thayalisi, Abu 'awanah, Ad darimi, Al Bazzar, Abu ya' la, dll.

Tidak antum temukan manusia di bumi ini yang membaca al qur'an yang sanadnya tidak melalui mereka. seperti qiro'ah hafsh dari 'ashim antara lain, Al muzahi, Al asqathi, Asy syibramisili, Abdurrahman al yamani. An nashir ath tablawi, syaikhul islam Zakariyya al anshari.

Dalam ilmu nahwu yang mengarang mu' jam seperti al jauhari, Ibnu mandzuri, Al fairus abadi, Al fayumi, Al zubaidi, dll

Demikian juga dalam ilmu fiqh, semisal fiqih Maliki, Syafi'i, Hambali yang semua ulama2 nya adalah dari Asy'ari, dan fiqh hanafi dari kalangan Asy'ari dan maturidi.

Jadi sungguh tak tau malu mereka yang menyesatkan Asy'ari dan maturidi sementara 90 persen kitab-kitab dari berbagai disiplin ilmu dalam agama ini bersumber dari mereka.

Apalagi saya liat banyak sekali yang sudahlah tak bisa bahasa arab, tak bisa baca kitab, tapi paling getol sekali berdebat dan memusyrik-musyrikan asy'ariyyah. 

Kalau baca al qur'an aja masih pakai terjemahan kemenag mending mingkem aja deh.


Sumber: FB Ustdzh Zakiyah Rasyid

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post