Ikhtisar Kajian Kitab RIYADHUSSALIHIN Bab. Mendamaikan diantara Manusia

Imam An Nawawi berasal dari Nawa (Syria)

Bab. Mendamaikan diantara Manusia

Syarah Firman Allah SWT :
Tidak ada kebaikan pada orang yang banyak cerita kecuali pada 3 hal :
- memerintahkan bersedekah
- bercerita tentang kebaikan
- bercerita mendamaikan (perselisihan) orang

Takutlah kepada Allah dan berbuat baiklah diantara sesama manusia.


Jika ingin mendamaikan orang yang berselisih/bercerai tutuplah dahulu kejelekan orang yang sedang berselisih tadi.

Syarah Hadits :
Setiap sendi, tulang yang terdapat pada manusia adalah shodaqoh, karena setiap kali bersujud kepada Allah.

Mulai dari terbit matahari hingga terbenam lalu kita mendamaikan orang yang berselisih maka dianggap sedang bershodaqoh.
Atau membantu orang dengan tenaga

Kalimat (tutur kata) Thoyibah (baik) pun dihitung shodaqoh

Setiap langkah untuk melaksanakan sholat pun dihitung shodaqoh
Satu langkah Allah berikan 10 Pahala kebaikan dan menghapus 10 kesalahan (dosa) kita

Membuang Duri atau benda yang menghalang jalan dihitung shodaqoh

Ummi Kalsum ibn Uqbah ibn Muqh'tin Radhiyallahu Anha

Ummi kalsum sosok wanita pertama yang berhijrah ke Madinah menjumpai Rasulullah.
Setelah di Madinah bertemu dengan Ummi Salamah (sebelum menikah dengan Rasulullah).

Sampai di Madinah, terdengarlah kabar jika Ummi Kalsum pergi ke Madinah lalu dikejar oleh Kakak nya, dan diselamatkan oleh Rasulullah.

Kemudian diminta ke Rasulullah agar Ummi Kalsum dikembalikan kepada keluarga nya di Mekkah.

Namun Ummi Kalsum minta kepada
Rasulullah agar tetap bersama Rasulullah di Madinah karena khawatir dengan paksaan keluarga nya agar Ummi Kalsum meninggalkan agamanya Rasulullah.

Ummi kalsum binti Uqbah ibn Abi Muqtin Radhiyallahu Anha, seorang wanita muslim yang kuat imannya, tapi tidak dengan keluarganya.

menikah dengan sahabat Rasulullah Za'id ibn Haritsah , setelah meninggal Za'id bin Haritsah saat perang lalu menikah dengan Zubair bin Awwam

Zubair bin Awaam pernah menikah dengan Asma Binti Abu Bakar melahirkan anak dengan nama Abdullah yang selalu dirumah Rasulullah bersama Rasulullah dan pernah meminum darah (bekam) Rasulullah

Asma binti Abu Bakar meninggal dunia, kemudian Zubair bin Awaam menikah dengan Ummi Kalsum dan dikaruniai anak bernama Zainab

Nama Anak Rasulullah
Anak pertama kalangan laki-laki dari Sayyidah Khadijah bernama Abdullah dan Qosim
Anak laki-laki dari Sayyidah Qibhtiyah (putri Raja dari Mesir) bernama Ibrahim

setelah menikah Zubair ibn Awaam kemudian diceraikan oleh Zubair bin Awaam lalu menikah dengan Abdurahman bin Auf dan banyak dikaruniai anak diantaranya bernama Ibrahim, Hamidah, Ismail. Meninggal Abdurahman bin Auf lalu menikah dengan Amru bin Ash.

Uqbah dahulunya adalah sahabat Rasulullah SAW dan telah memeluk agama Rasulullah tapi kemudian kembali kepada kepercayaan nya yang dulu (Nasrani) bahkan sering berdiskusi dengan Rasulullah

Tapi karena sering dipengaruhi oleh Ubay bin Kallaf akhirnya Uqbah ibn Muqh'tin meninggalkan Islam (Murtad)

Pernah ketika Nabi sholat lalu dicekik leher Rasulullah dengan kain oleh Uqbah ibn Muqh'tin lalu terlihat oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra dan menjerit hingga membuat Uqbah ibn Muqh'tin berlari

Pernah juga saat Rasulullah sholat diletakkan batu besar diantara betis Rasulullah saat Rasulullah dalam posisi Sujud saat sholat tujuannya agar  Rasulullah susah hendak berdiri

Pernah juga pada saat berpapasan dengan Rasulullah, Uqbah ibn Muqh'tin mengendarai Unta dan Rasulullah berjalan, kemudian Uqbah ibn Muqh'tin meludah kearah Wajah Rasulullah namun ludah itu dikembalikan lagi oleh malaikat dengan berupa api dan menyambar wajah Uqbah ibn Muqh'tin dan luka bakar dari bagian wajah Uqbah ibn Muqh'tin tersebut tidak bisa disembuhkan
Uqbah ibn Muqh'tin pernah ikut memerangi muslim dan bergabung dengan pasukan kafir dan kalah, Uqbah ibn Muqh'tin tertangkap jadi tawanan perang dan diproses hukum oleh sahabat Rasulullah
Uqbah ibn Muqh'tin memohon kepada sahabat Rasulullah namun karena telah Murtad maka diberikan hukuman mati.

Radhiyallahu Anha untuk penyematan kepada Ummi Kalsum bukan untuk Ayahnya (Uqbah ibn Muqh'tin)

Syarah hadits Ummi Kalsum :
Aku mendengar dari Rasulullah SAW.
Tidak ada dusta yang diperbolehkan kecuali untuk mendamaikan orang yang sedang berselisih. (Bukan dikatakan dusta), berupa pujian pasangan suami istri dan menceritakan hal yang baik satu sama lain.

Seperti contoh dari syekh Iylan  ungkapan kepada seorang istri
"Di dunia ini tidak ada satupun yang lebih aku cintai kecuali engkau (istri)"

Orang yang tipis imannya akan mudah terprovokasi/terpengaruh oleh berita yang belum tentu kebenarannya. (Tidak ada Tabayun)

Sami'tu : mendengar, menandakan hadits ini kuat
Berbeda dengan menceritakan

Disarikan oleh :
Ustadz Zulhendri Rais, Lc., MA
Dalam kajian Kitab Riyadhussalihin

Semoga bermanfaat 🙏

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post