Pembahasan ke-128
والموت موجب للغسل على الأحياء لا على الميت فالموجب للغسل إما أن يكون قائما بالفاعل أو بغيره لما روي عن ابن عباس رضی الله عنهما أن رسول الله ﷺ قال في المحرم الذي وقصته ناقته إغسلوه بماء وسدر رواه الشيخان. وظاهره الوجوب والوقص كسر العنق .
(فصل) فى الغسل
(فروض الغسل) أي أركانه واجبا كان الغسل أو مندوبا (اثنان) الأول النية. كأن ينوى الجنب رفع الجنابة والحائض والنفاس رفع الحيض أو النفاس .أو ينوى كل أداء الغسل أو فرضه أو واجبه أو الغسل الواجب أو الغسل للصلاة أو رفع الحدث فقط أو الطهارة عنه أوله أو لأجله
أو الطهارة الواجبة أو للصلاة
Kematian adalah hal yang mewajibkan untuk memandikan atas orang-orang yang hidup, bukan atas orang yang mati. Adapun hal yang mewajibkan untuk mandi, ada kalanya berketetapan dengan sebab pelaku atau dengan sebab selainnya,
berdasarkan hadits riwayat dari Sayyidina Ibnu Abbas r.a : "Sesungguhnya Rosululloh saw telah bersabda, tentang seseorang yang ihrom, yang lehernya dipatahkan oleh untanya: "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara", hadits diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon [Imam Bukhori dan Imam Muslim].
Dan hal yang tampak jelas dari hadits itu adalah kewajiban [memandikan]. Dan Al-waqshu adalah pecah [patah tulang] leher.
(FASAL) mengenai mandi
(Fardhu-fardhu mandi), yakni rukun-rukunnya, [baik] sebagai hal yang wajib keadaan mandi itu, atau sebagai hal yang disunnahkan, (itu ada dua perkara)
Yang pertama adalah (niat)
Seperti orang yang junub meniatkan: "mengangkat janabah (menghilangkan kondisi junub)".
Sedangkan orang yang haidh dan nifas [meniatan]: "menghilangkan haidh, atau "nifas".
Atau masing-masing dari mereka itu meniatkan: "menunaikan mandi", atau "[menunaikan] kefardhuan mandi", atau "[menunaikan] kewajiban mandi",
atau "[menunaikan] mandi yang diwajibkan", atau "[menunaikan] mandi untuk sholat",
atau [meniatkan]: "mengangkat hadats saja, atau "bersuci dari hadats",
atau "[bersuci] karena hadats" atau "[bersuci] karena kepentingan hadats“,
atau [niat]: "bersuci yang diwajibkan" atau "[bersuci] untuk sholat".
Wallahua'lambisshawab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya
Post a Comment