BEDA PENDAPAT ANTAR UMAT - Oleh KH. Luthfi Bashori

Transkrip video: Rizal Affandi

Imam Malik Ibnu Anas berkata:

كل يؤخذ من كلامه ويرد إلا صاحب هذا القبر. أي وأشار إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم

“Setiap dari kita itu itu boleh diterima dan juga boleh ditolak pendapatnya, kecuali pemilik kuburan ini”, lantas beliau menunjuk kepada kuburan Nabi Muhammad SAW.

Artinya kita sebagai umat Islam kadang-kadang berbeda pendapat satu dengan yang lainnya, maka boleh saja kita mengambil pendapat seseorang terutama dari tokoh Islam, jika pendapatnya sesuai dengan ajaran Syariat.

Namun, bilamana kita rasa pendapat tokoh itu bertentangan dengan Syariat Islam, atau melenceng dari ajaran Alquran, melenceng dari ajaran hadits Nabi Muhammad SAW dan juga melenceng dari ijma' para ulama, maka kita boleh menolaknya, siapapun figur orangnya.

Tapi bilamana ada seorang ulama atau seorang tokoh, memberikan fatwa-fatwanya kepada kita, dan fatwanya itu sudah sesuai dengan ajaran Alquran, sesuai dengan ajaran hadits Nabi Muhammad SAW, sesuai dengan ijma para ulama, maka hendaklah kita pegang dan kita jadikan sebagai panutan, atau kita jadikan sebagai rujukan bagi amalan yang akan kita laksanakan.

Keadaan seperti ini termasuk kita terima, karena itu kita harus dewasa dalam beragama, dan berbuat bijak tatkala kita bermasyarakat.

Insyaallah selagi panutan kita selalu sesuai ajaran Alquran, serta hadits Nabi Muhammad SAW, dan berbingkai dengan pendapat para ulama salaf, terutama yang sesuai ijma' di kalangan para shahabat Nabi, dan para ulama Salaf Aswaja, Insyaallah hidup kita akan menjadi baik, dan juga kelak akan selamat, termasuk selamat dalam menjalani kehidupan di dunia, apalagi di akhirat nanti.

Mari kita kembalikan diri kita, agar selalu mengamalkan tata cara beragama, sesuai dengan rukun dan syarat yang telah disepakati oleh para ulama secara baik dan benar.

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post