Qunut pada raka’at terakhir shalat subuh, witir pada bulan Ramadhan, dan nazilah ketika ada perkara buruk yang menimpa umat Islam hukumnya sunnah berdasarkan hadis Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan;
مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقْنُتُ فِى الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berqunut sampai meninggal dunia
Selain hadis ini kita juga dapat melihat pada shahih Bukhari no. 956 dan Shahih Muslim no. 677 begitu pula riwayat Imam Al-Baihaqi.
Redaksi yang disunnahkan untuk dibaca merujuk pada Sunan Abi Daud, dari Hasan bin Ali radhiallahu ‘anhuma, ia mengatakan;
عَلَّمَنِيْ رسول الله صلى الله عليه وسلم كَلِمَاتٍ أَقُوْلُهُنَّ فِى الْوِتْرِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkanku do’a-do’a yang aku baca pada shalat witir
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، إِنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Dan jika dilaksanakan secara berjama’ah juga dianjurkan untuk mengganti dengan shighat jama’ah seperti “allhummahdini” diganti menjadi allahumahdina”. Imam At-Tarmizi mengatakan “kami tidak tau ada bacaan qunut lebih biak dari itu yang bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Namun, redaksi ini bisa ditambah dengan tahmid, shalawat maupun permintaan lain.
Adapun makmum yang mendengar imam membaca qunut disunnahkan untuk mengaminkan do’a dan ikut menjawab sanjungan dengan sanjungan. Pada redaksi qunut dari Hasan bin Ali di atas, yang merupakan do’a yang harus diaminkan pada kata;
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ
Adapun setelahnya adalah sanjungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dalam hal ini ulama mengatakan;
يستحب له ان يشاركه فى الثناء لأنه لا يصلح التأمين على ذلك
Disunnahkan bagi makmum untuk ikut menyanjung karena tidak cocok jika diaminkan
Adapun kalimat yang bisa dibaca makmum ketika mendengar imam membaca sanjungan tersebut kata أَشْهَدُ atau اُصَدِّقُ atau بَرِرْتُ.
Wallahu a’lam.
________________
Oleh: Ustadz Muhammad Hanafi Lc., M. Sy
Sumber:
Al-Fiqhul Manhaji Ala Mazhabi Al-Imam Asy’Syafi’I
Asy-Syamsul Munirah Fil Masa’il Al-fuqhiyyah Mi Iddati Kutubi Asy-Syafi’iyah
Al-Muhazzab Fi Fiqhil Imam Asy-Syafi’i
Post a Comment