Sa’id Hawa (tokoh Sufi yang aktifis) mengakui ke-tasawufan Hasan al-Banna dalam mnerapkan dakwah Ikhwanul Musliminnya:
وبنفس الوقت أريدُ أن يتعرف المسلم على معنى الحقيقة الصوفية التي هي سمات دعوة الأستاذ البنَّا
“Di waktu itu juga, aku berkeinginan agar seorang muslim itu tahu makna sufiyah sebenarnya yang merupakan sifat dakwah Ustadz Hasan al-Banna“.
Sa’id Hawa juga mengatakan:
لقد تتلمذت في باب التصوف على من أظنهم أكبر علماء التصوف في عصرنا, وأكثر الناس تحقيقا به وأذن لي بعض شيوخ الصوفية بالتربية, وتسليك المريدين
“Aku sungguh telah berguru (menjadi murid) dalam bab tasawuf kepada orang yang aku anggap ulama yang paling besar dalam bertasawuf di masa ini, dan ulama yang paling banyak mengamalkan tasawufnya dengan sebenarnya, dan sebagian guru sufi kami telah memberi izin untuk melakukan tarbiyyah dan mendidik para murid “
Sa’id Hawa, aktifis pergerakan Ikhwanul Muslimin, penerus perjuangan Hasan al Bana meringkas kitab masterpiece Imam al Ghazali, Ihya Ulumuddin, sebagai pegangan dasar spiritual aktifis (mujahid). Kitab mukhtashar Ihya yang dikarangnya berjudul ‘Al Mustakhlish fii Tazkiyah al Anfus’.
وبنفس الوقت أريدُ أن يتعرف المسلم على معنى الحقيقة الصوفية التي هي سمات دعوة الأستاذ البنَّا
“Di waktu itu juga, aku berkeinginan agar seorang muslim itu tahu makna sufiyah sebenarnya yang merupakan sifat dakwah Ustadz Hasan al-Banna“.
Sa’id Hawa juga mengatakan:
لقد تتلمذت في باب التصوف على من أظنهم أكبر علماء التصوف في عصرنا, وأكثر الناس تحقيقا به وأذن لي بعض شيوخ الصوفية بالتربية, وتسليك المريدين
“Aku sungguh telah berguru (menjadi murid) dalam bab tasawuf kepada orang yang aku anggap ulama yang paling besar dalam bertasawuf di masa ini, dan ulama yang paling banyak mengamalkan tasawufnya dengan sebenarnya, dan sebagian guru sufi kami telah memberi izin untuk melakukan tarbiyyah dan mendidik para murid “
Sa’id Hawa, aktifis pergerakan Ikhwanul Muslimin, penerus perjuangan Hasan al Bana meringkas kitab masterpiece Imam al Ghazali, Ihya Ulumuddin, sebagai pegangan dasar spiritual aktifis (mujahid). Kitab mukhtashar Ihya yang dikarangnya berjudul ‘Al Mustakhlish fii Tazkiyah al Anfus’.
Post a Comment