MENGAPA PERLU SANAD SAMPAI KE RASULULAH

MENGAPA PERLU SANAD SAMPAI KE RASULULAH
Imam Malik ra berkata: “Janganlah engkau membawa ilmu {yang kau pelajari} dari orang yang tidak engkau ketahui catatan {riwayat} pendidikannya {sanad ilmu}”

Sanad ilmu {sanad guru} ini sangat penting, dan merupakan salah satu kebanggaan Islam dan umat. Karena sanad ilmu {sanad guru} inilah Al-Qur’an dan sunah Nabawiyah dapat di jaga dari distorsi kaum kafir dan munafik. Karena sanad ilmu {sanad guru} inilah warisan Nabi tak dapat di pusing pusing

Ibnul Mubarak berkata : ”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan dapat berkata siapa sahaja yang mahu dengan apa saja yang diinginkannya {dengan akal pikirannya sendiri}. {Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32}

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan “tiada ilmu tanpa sanad”.

Al-Hafidh Imam Attsauri rahimullah mengatakan “Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga”

Al-Imam Abu Yazid Al-Bustamiy , quddisa sirruh {Makna tafsir QS.Al-Kahfi 60} ‘’Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syaitan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203

Salah satu ciri dalam metode pengajaran talaqqi adalah sanad. Pada asalnya, istilah sanad atau isnad hanya digunakan dalam bidang ilmu hadits {Mustolah Hadits} yang merujuk kepada hubungan antara perawi dengan perawi sebelumnya pada setiap tingkatan yang berakhir kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- pada matan haditsnya.

Namun, jika kita merujuk kepada lafadz Sanad itu sendiri dari segi bahasa, maka penggunaannya sangat luas. Dalam Lisan Al-Arab misalnya disebutkan: “Isnad dari sudut bahasa terambil dari fi’il “asnada” {yaitu menyandarkan} seperti dalam perkataan mereka: Saya sandarkan perkataan ini kepada si fulan. Ertinya, menyandarkan sandaran, yang mana ia diangkatkan kepada yang berkata. Maka menyandarkan perkataan berarti mengangkatkan perkataan {mengembalikan perkataan kepada orang yang berkata dengan perkataan tersebut}

Jadi, metode isnad tidak terbatas pada bidang ilmu hadits. Karena tradisi pewarisan atau transfer keilmuwan Islam dengan metode sanad telah berkembang ke berbagai bidang keilmuwan. Dan yang paling ketara adalah sanad talaqqi dalam aqidah dan mazhab fikih yang sampai saat ini dilestarikan oleh ulama dan universitas Al-Azhar Asy-Syarif. Hal inilah yang mengapa Al-Azhar menjadi sumber ilmu keislaman selama berabad-abad. Karena manhaj yang di gunakan adalah manhaj shahih talaqqi yang memiliki sanad yang jelas dan sangat sistematik. Sehingga sarjana yang menetas dari Al-azhar adalah tidak hanya ahli akademik semata tapi juga alim.

Post a Comment

Previous Post Next Post