PERHATIAN AL-QURAN TERHADAP PENINGGALAN-PENINGGALAN PARA NABI DAN ORANG-ORANG SHOLIH

MAFAHIM YAJIBU ANTUSOHHA
( Paham-paham yg hrs diluruskan)

Karya Imam  Ahlussunnah  Wal  Jamaah  Abad  21 :
Prof.  DR.  Sayyid  Muhammad  bin  Alwi  Al-Maliki  Al-Hasani

{.الى حضرة الشيخ سيد محمد علوی المالكی الحسنی . {الفاتحة
Aku berniat tholabul ilmi karena Alloh swt

﷽ صلى الله  على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه وسلم الحمد لله حمدا يوافي نعمه ويكافيء مزيده ....


Pembahasan : ke-128

PERHATIAN AL-QURAN TERHADAP PENINGGALAN-PENINGGALAN PARA NABI DAN ORANG-ORANG SHOLIH

Dalam Al-Quran Allah menyebutkan kisah tabut bani Israil yang Dia jadikan pertanda akan keabsahan Thalut sebagai raja mereka :

(وَقَالَ لَهُمۡ نَبِیُّهُمۡ إِنَّ ءَایَةَ مُلۡكِهِۦۤ أَن یَأۡتِیَكُمُ ٱلتَّابُوتُ فِیهِ سَكِینَةࣱ مِّن رَّبِّكُمۡ وَبَقِیَّةࣱ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هَـٰرُونَ تَحۡمِلُهُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُۚ إِنَّ فِی ذَ ٰ⁠لِكَ لَـَٔایَةࣰ لَّكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِینَ)

"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka : "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun ; tabut itu dibawa oleh malaikat...."

Tabut ini memiliki kedudukan yang tinggi dan status yang mulia. Ia berada di tangan mereka dan ditempatkan di depan saat mereka mengadakan peperangan. Dengan keberkahan tawassul kepada Allah dengannya dan dengan isinya mereka mendapat kemenangan. Mereka selalu membawa tabut saat memerangi musuh manapun.

Dalam ayat Al-Quran Allah mengabarkan isi-isi tabut yaitu kedamaian ilahiyyah dan peninggalan-peninggalan Nabi sebagaimana disebutkan Allah :

وَبَقِیَّةࣱ مِّمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَىٰ وَءَالُ هَـٰرُونَ تَحۡمِلُهُ ٱلۡمَلَـٰۤىِٕكَةُۚ

Baqiyyah ini adalah harta peninggalan Nabi Harun yaitu tongkat Nabi Musa, tongkat dan
pakaian Nabi Harun, sepasang sandal dan dua papan Taurat. Demikian informasi yang umber dari tafsir Ibnu Katsir jilid 1 hlm. 313. Dalam tabut itu juga terdapat mangkok emas yang fungsinya untuk membasuh dada para nabi sebagaimana dikutip dari Al-Bidayah wan-Nihayah jilid 2 hlm. 8.

Berkat peninggalan-peninggalan agung yang dinisbatkan kepada para hamba Allah terpilih ini, Allah meninggikan status tabut, meluhurkan derajatnya, menjaga dan merawatnya secara khusus saat bani Israil kalah akibat kemaksiatan dan pelanggaran yang mereka lakukan. Kekalahan ini karena mereka tidak mementingkan menjaga tabut. Maka Allah menghukum mereka dengan mencabut tabut dari tangan mereka lalu Dia menjaga dan mengembalikan kembali kepada mereka agar menjadi bukti keabsahan Thalut sebagai raja mereka. Allah telah mengembalikan tabut kepada mereka dengan penuh kemuliaan dan penghargaan saat ia datang dibawa para malaikat. Adakah perhatian yang lebih besar melebihi perhatian terhadap peninggalan tersebut, pelestarian
terhadapnya dan mengingatkan akal terhadap urgensi perkara tersebut, keagungan dan nilai kesejarahan, keagamaan dan peradabannya

PELESTARIAN KHULAFAA-URRASYIDIN TERHADAP CINCIN NABI SAW

Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu 'Umar Ra, ia berkata :

اتخذ رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم خاتما من ورق وكان في يده ثم كان بعد في يد أبي بكر ثم كان بعد في يد عثمان حتى وقع بعد في بئر اریس نقشه محمد رسول الله

memakai cincin dari perak yang dikenakan di tangan. Selanjutnya
sepeninggal beliau cincin itu melekat pada tangan Abu Bakar kemudian 'Umar lalu di tangan "Utsman sampai cincin itu jatuh di sumur Ariis. Pada cincin itu terdapat ukiran bertuliskan Muhammad Rasulullah."

Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Kitabullibas bab Khatamul Fidldlah. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dalam riwayat An-Nasa'i terdapat redaksi : "Sesungguhnya Utsman mencari cincin itu namun tidak menemukannya." Dalam riwayat Ibnu Sa'd terdapat redaksi : "Sesungguhnya cincin itu melekat di tangan "Utsman selama 6 tahun." Fathul Bari jilid X hlm. 313.

Al-Aini mengatakan bahwa sumur Ariis terletak disebuah kebun dekat masjid Quba'. Umdatul Qaari jilid XX2 hlm. 31. Saya berkata, "Sumur ini sekarang dikenal sebagai sumur Al-Khatam (cincin) yakni cincin Rasulullah Saw yang jatuh kedalamnya pada masa kekhalifahan 'Utsman. 'Utsman sendiri telah berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan cincin itu dengan segala cara namun gagal menemukannya. (lihat Al-Maghaanim Al-Muthaabah fi Ma'aalimi Thabah karya Fairuz Abaadi hlm. 26).


Wallohu a'lam bishshowaab

۩ﷺ۩ اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الْبَرْكَۃَ وَالسَّلَامَۃَ لِبِلَادِ اِنْدُوْنِيْسِيَا ...۩ﷺ۩ *{الفاتحة}*
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
>>>Bersambung <<<

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post