Nabi Muhammad Selalu Makan Roti dan Daging Dalam Keadaan Dhaffaf

BAB 9 – Kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

69. حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ:
Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Said, ia mengataka; diriwayatkan oleh Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, ia mengatakan;

 كُنَّا عِنْدَ أَبِي هُرَيْرَةَ، وَعَلَيْهِ ثَوْبَانِ مُمَشَّقَانِ مِنْ كَتَّانٍ فَتَمَخَّطَ فِي أَحَدِهِمَا، فَقَالَ: بَخٍ بَخٍ يَتَمَخَّطُ أَبُو هُرَيْرَةَ فِي الْكَتَّانِ، لَقَدْ رَأَيْتُنِي وَإِنِّي لَأَخِرُّ فِيمَا بَيْنَ مِنْبَرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحُجْرَةِ عَائِشَةَ مَغْشِيًّا عَلَيَّ فَيَجِيءُ الْجَائِي فَيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى عُنُقِي يَرَى أَنَّ بِي جُنُونًا، وَمَا بِي جُنُونٌ، وَمَا هُوَ إِلَّا الْجُوعُ
Kami berada di samping Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, sedang ia memakai dua lembar kain kattan yang dicelup dengan bahan lumpur merah. Lalu ia membuang ingusnya pada salah satu dari dua kainnya itu. Ia berkata;, ”Bakh,bakh!” Abu Hurairah membuang ingusnya pada kain kattan itu. Selanjutnya ia bercerita, ”Sungguh, aku teringat kembali ketika aku tersungkur di antara mimbar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di kamar ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha karena pingsan. Tiba-tiba datang seorang laki-laki lantas ia letakkan kakinya di atas leherku. Ia mengira aku dalam keadaan gila. Sebenarnya aku tidak gila, tapi kejadian itu hanyalah kelaparan.

70. حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيُّ، عَنْ مَالِكِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ:
Diriwayatkan oleh Qutaibah, ia mengatakan; diriwayatkan oleh Ja’far bin Sulaiman Adh-Dhuba’iy, dari Malik bin Dinar, ia mengatakan;

مَا شَبِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خُبْزٍ قَطُّ وَلَا لَحْمٍ، إِلَّا عَلَى ضَفَفٍ. قَالَ مَالِكٌ: سَأَلْتُ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ: مَا الضَّفَفُ؟ قَالَ: أَنْ يَتَنَاوَلَ مَعَ النَّاسِ

Malik bin Dinar mengatakan: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, tidak pernah kenyang makan roti, dan tiada pula dengan daging kecuali dalam keadaan dhaffaf. Malik bin Dinar selanjutnya berkata, ”Aku bertanya kepada seorang laki-laki dari pedusunan, Apa yang dimaksud dengan dhaffaf? ’Ia menjawab, “Makan bersama orang banyak.”


____
Sumber: Kitab Syamail Muhammadiyyah

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post