8. Jauhi Semua Firaq (golongan/kelompok)!
Fiqh shahabat radhiyallahu 'anhum bukan hujjah, sebagian mereka memandang dari sudut tertentu, kadang memandang secara umum padahal ada yang mengkhususkan tetapi sebagian mereka tidak mengetahui...
Seperti halnya sebagian shahabat tidak ikut serta bersama Sayyiduna Ali karrramallah wajhahu karena mengira itu peperangan antara muslim yang semuanya dilarang... Padahal kebenaran bersama Sayyiduna Ali karena Beliau memerangi kaum bughat yang melawan imam yang shah.. Sebagaimana yang diperintahkan al-Qur'an.
Lalu bagaimana ketika tidak ada imam al-muslimin seperti halnya kita sekarang; adanya presiden, raja dsb, tapi tidak ada khilafah umum?
"Jauhi semua firaq (golongan/kelompok), meskipun kamu mesti diam di pinggir pohon, makan dari hasil pohon itu & tidak bergerak sampai ajal menjemputmu ketika kamu dalam keadaan itu!" begitulah yang sudah dinasehatkan Rasulullah SAW untuk mengikuti kebenaran & tidak ikut golongan apapun.
Jadi, ridhalah dengan kenikmatan dunia yang sedikit agar kamu tidak punya keikutsertaan dalam fitnah & menyebabkan pertumpahan darah.
Hal yang membahagiakan kaum sufi disebut "thuruq" (jalan-jalan) bukan "firaq" karena kaum sufi mencari tazkiyah nafs (perbaikan diri) untuk akhirat, bukan seperti firaq yang mencari kekuasaan duniawi.
Ikutilah jalan yang diajarkan Sayyiduna Nabi SAW dalam menghadapi berbagai fase kehidupan, bukan mengikuti orang-orang yang bernafsu.
Kita dilarang untuk memperbanyak jumlah pendukung fitnah & kezhaliman; karena memperbanyak mereka berarti dari golongan mereka.
Ketika amanah diangkat:
1. boleh jadi kita melihat seseorang yang penampilan biasa, kita percayai ternyata mengkhianati.
2. Ada lagi yang lebih buruk, penampilannya baik sekali agar dipercayai orang, padahal hanya penipu.
3. Kemudian ada lagi orang-orang yang berpenampilan agamis & shaleh, dipuja-puji, padahal menyimpan kekafiran.
Sayyiduna Salamah bin al-Akwa' radhiyallahu 'anhu mempraktekkan perintah Rasulullah SAW untuk menghindari fitan.. Setelah terbunuhnya Sayyiduna Utsman radhiyallahu 'anhu, Sayyiduna Salamah pun hidup di sahara.. Menikah dengan perempuan badui... Hidup dengan keluarga di sana selama 40 tahun... Beliau kembali ke Madinah beberapa hari sebelum meninggal di Madinah & dimaqamkan di sana.
Begitulah, Rasulullah SAW bersabda: "Hampir masanya, harta terbaik muslim adalah hewan gembalaan yang digembalakannya di antara pegunungan & lembah-lembah demi lari dengan agamanya dari berbagai fitnah".
Fiqh shahabat radhiyallahu 'anhum bukan hujjah, sebagian mereka memandang dari sudut tertentu, kadang memandang secara umum padahal ada yang mengkhususkan tetapi sebagian mereka tidak mengetahui...
Seperti halnya sebagian shahabat tidak ikut serta bersama Sayyiduna Ali karrramallah wajhahu karena mengira itu peperangan antara muslim yang semuanya dilarang... Padahal kebenaran bersama Sayyiduna Ali karena Beliau memerangi kaum bughat yang melawan imam yang shah.. Sebagaimana yang diperintahkan al-Qur'an.
Lalu bagaimana ketika tidak ada imam al-muslimin seperti halnya kita sekarang; adanya presiden, raja dsb, tapi tidak ada khilafah umum?
"Jauhi semua firaq (golongan/kelompok), meskipun kamu mesti diam di pinggir pohon, makan dari hasil pohon itu & tidak bergerak sampai ajal menjemputmu ketika kamu dalam keadaan itu!" begitulah yang sudah dinasehatkan Rasulullah SAW untuk mengikuti kebenaran & tidak ikut golongan apapun.
Jadi, ridhalah dengan kenikmatan dunia yang sedikit agar kamu tidak punya keikutsertaan dalam fitnah & menyebabkan pertumpahan darah.
Hal yang membahagiakan kaum sufi disebut "thuruq" (jalan-jalan) bukan "firaq" karena kaum sufi mencari tazkiyah nafs (perbaikan diri) untuk akhirat, bukan seperti firaq yang mencari kekuasaan duniawi.
Ikutilah jalan yang diajarkan Sayyiduna Nabi SAW dalam menghadapi berbagai fase kehidupan, bukan mengikuti orang-orang yang bernafsu.
Kita dilarang untuk memperbanyak jumlah pendukung fitnah & kezhaliman; karena memperbanyak mereka berarti dari golongan mereka.
Ketika amanah diangkat:
1. boleh jadi kita melihat seseorang yang penampilan biasa, kita percayai ternyata mengkhianati.
2. Ada lagi yang lebih buruk, penampilannya baik sekali agar dipercayai orang, padahal hanya penipu.
3. Kemudian ada lagi orang-orang yang berpenampilan agamis & shaleh, dipuja-puji, padahal menyimpan kekafiran.
Sayyiduna Salamah bin al-Akwa' radhiyallahu 'anhu mempraktekkan perintah Rasulullah SAW untuk menghindari fitan.. Setelah terbunuhnya Sayyiduna Utsman radhiyallahu 'anhu, Sayyiduna Salamah pun hidup di sahara.. Menikah dengan perempuan badui... Hidup dengan keluarga di sana selama 40 tahun... Beliau kembali ke Madinah beberapa hari sebelum meninggal di Madinah & dimaqamkan di sana.
Begitulah, Rasulullah SAW bersabda: "Hampir masanya, harta terbaik muslim adalah hewan gembalaan yang digembalakannya di antara pegunungan & lembah-lembah demi lari dengan agamanya dari berbagai fitnah".
-----------------------------------------------------------------------------
Faedah dari Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah, dars jum'at pagi, 7 desember 2018M.. Bab fitan dari kitab shahih al-Bukhari.
diambil dari tulisan Hilma Rosyida Ahmad
https://bit.ly/2M36cWK
Post a Comment