Ketika berhadiah pahala kepada orang yang meninggal itu boleh, apakah juga boleh kepada orang yang masih hidup?
Imam Ibnul Qoyyim berkata dalam kitab Ar Ruh halaman 131:
“Sebagian ulama fikih dari madzhab Imam Ahmad dan madzhab lainnya berpendapat demikian. Al Qodhi berkata: “Pendapat Imam Ahmad tidak menunjukkan hal ini hanya khusus orang yang meninggal, beliau berkata: “Seseorang yang melakukan kebaikan dan menghadiahkan pahalanya separu untuk ayahnya dan setengahnya untuk ibunya, itu tidak berbeda (antara orang hidup dan meninggal).”
“Nabi telah membolehkan pelaksanaan haji untuk orang yang tua renta yang tidak mampu, yang masih hidup, oleh orang lain yang sudah berhaji.”
Post a Comment