
فلما خرجنا من المقابر قال محمد بن قدامة لأحمد بن حنبل: يا أبا عبد الله ما تقول في مبشر الحلبي؟
قال: ثقة.
قال: كتبت عنه شيئا؟
قال: نعم.
قال:
فأخبرني مبشر عن عبد الرحمن بن العلاء بن الحجاج عن أبيه أنه أوصى إذا دفن
أن يقرأ عند رأسه بفاتحة البقرة وخاتمها، وقال: سمعت ابن عمر يوصى بذلك.
فقال له أحمد: فارجع وقل للرجل يقرأ.
(الروح، صـ 17، ابن القيم، طبع دار أبي بكر الصديق، الأسكندرية، بدون تاريخ).
Diriwayatkan dari Ali bin Musa al-Haddâd, ia berkata, “Saya bersama Imam Ahmad bin Hanbal
dan Muhammad bin Qudâmah al-Jauhari pada suatu penyelenggaraan jenazah.
Ketika mayat dikebumikan, seorang laki-laki buta membaca al-Qur’an di
sisi kubur. Imam Ahmad berkata kepadanya, “Wahai kamu, sesungguhnya
membaca al-Qur’an di kubur itu bid’ah!”. Ketika kami keluar dari
pemakaman, Muhammad bin Qudâmah berkata kepada Imam Ahmad bin Hanbal, “Wahai Abu Abdillah, apa pendapatmu tentang Mubasysyir al-Halabi?”.
Imam Ahmad menjawab, “Ia seorang periwayat yang Tsiqah (terpercaya)”.
Muhammad bin Qudamah bertanya lagi, “Apakah engkau pernah menulis hadits darinya?”.
Imam Ahmad menjawab, “Ya”.
Muhammad bin Qudâmah berkata, “Mubasysyir memberitahukan kepadaku, ia riwayatkan dari Abdurrahman bin al-‘Alâ’ bin al-Hajjâj,
dari Bapaknya, bahwa ia berwasiat, apabila ia dimakamkan, agar
dibacakan awal dan akhir surat al-Baqarah pada bagian kepalanya. Ia
berkata, “Aku mendengar Ibnu Umar berwasiat seperti itu”.
Imam Ahmad bin Hanbal
berkata, “Kembalilah, katakanlah kepada laki-laki (buta yang membaca
al-Qur’an) itu agar melanjutkan bacaan (al-Qur’an)nya”.
_______________
Sumber: http://somadmorocco.blogspot.com/
Post a Comment