ANGGAPAN SEBAGIAN ORANG, BAHWA NABI SAW TIDAK BISA MENDENGAR PERKATAAN KITA, TIDAK BISA MELIHAT KITA DAN TIDAK MENGENAL KITA
Ada sebagian orang menganggap bahwa Nabi SAW tidak bisa mendengar, melihat, mengenali kita dan tidak mendo`akan kita kepada Allah. Kelancangan apakah yang melebihi anggapan ini? dan kebodohan apakah yang lebih buruk dari anggapan ini? Hal tersebut merupakan tindakan tidak bermoral dan merendahkan kedudukan beliau SAW. Sungguh banyak hadits dan atsar yang saling menguatkan yang menetapkan bahwa mayit bisa mendengar, merasakan dan mengenal. Baik mayit itu mu’min atau kafir. Dalam kitab Ar-Ruh, Ibnu Al-Qayyim menyatakan bahwa ulama salaf telah menetapkan konsensus akan hal ini dan telah mutawatir atsar yang bersumber dari mereka. Ibnu Taimiyyah ditanya mengenai masalah ini kemudian beliau mengeluarkan fatwa yang berisi penguatan terhadap keterangan bahwa mayit bisa mendengar dan merasakan. (Lihat Al-Fataawaa jilid 2 hlm 331 dan 362). Jika kondisi di atas bisa dialami oleh manusia biasa, maka apa pendapatmu dengan kaum mu’minin secara umum, hamba-hamba Allah yang shalih dan junjungan generasi awal dan akhir, Muhammad SAW ? Kami telah menjelaskan hal ini dalam kajian khusus dalam kitab kami yang bernama AlHayaatu Al-Barzakhiyyatu Hayaatun Haqiiqiyyatun dengan judul Hayaatun Khaashshatun bi Al Nabiyyi.
_______________________________________________________________
Ada sebagian orang menganggap bahwa Nabi SAW tidak bisa mendengar, melihat, mengenali kita dan tidak mendo`akan kita kepada Allah. Kelancangan apakah yang melebihi anggapan ini? dan kebodohan apakah yang lebih buruk dari anggapan ini? Hal tersebut merupakan tindakan tidak bermoral dan merendahkan kedudukan beliau SAW. Sungguh banyak hadits dan atsar yang saling menguatkan yang menetapkan bahwa mayit bisa mendengar, merasakan dan mengenal. Baik mayit itu mu’min atau kafir. Dalam kitab Ar-Ruh, Ibnu Al-Qayyim menyatakan bahwa ulama salaf telah menetapkan konsensus akan hal ini dan telah mutawatir atsar yang bersumber dari mereka. Ibnu Taimiyyah ditanya mengenai masalah ini kemudian beliau mengeluarkan fatwa yang berisi penguatan terhadap keterangan bahwa mayit bisa mendengar dan merasakan. (Lihat Al-Fataawaa jilid 2 hlm 331 dan 362). Jika kondisi di atas bisa dialami oleh manusia biasa, maka apa pendapatmu dengan kaum mu’minin secara umum, hamba-hamba Allah yang shalih dan junjungan generasi awal dan akhir, Muhammad SAW ? Kami telah menjelaskan hal ini dalam kajian khusus dalam kitab kami yang bernama AlHayaatu Al-Barzakhiyyatu Hayaatun Haqiiqiyyatun dengan judul Hayaatun Khaashshatun bi Al Nabiyyi.
_______________________________________________________________
MAFAHIM YAJIBU ANTUSOHHA ( Paham-paham Yang Harus Diluruskan )
Karya Imam Ahlussunnah Wal Jamaah Abad 21
Prof. DR. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
Post a Comment