16. Jangan Letakkan Diri di Depan Fitnah & Cobaan! - Maulana Syekh Yusri Rusydi Hafizhahullah

16. Jangan Letakkan Diri di Depan Fitnah & Cobaan!

Di antara fitnah Dajjal; disebutkan bahwa dia memiliki gunung roti & sungai air. Rasulullah SAW bersabda bahwa "hal itu remeh di sisi Allah", maksudnya itu bukanlah anugerah Allah SWT yang diberikan untuk Dajjal agar mampu melakukan yang berbeda dari kebiasaan yang ada, artinya: itu hanyalah sekedar kemajuan ilmu & teknologi sehingga dia mampu menipu-daya manusia; seperti sekarang ini ada yang membuat hujan buatan dengan menggunakan pesawat yang menebarkan zat-zat kimia yang mengumpulkan awan sehingga terjadilah hujan.

Tanda Dajjal adalah mata kanannya juling, kejulingan itu menunjukkan kekurangannya karena Allah SWT Sempurna & Bukanlah Jism (berbentuk). Seandainya Jism pun tidak mungkin punya kekurangan... Maksudnya: tidak usah kamu (Dajjal) mengaku bisa membantu orang lain, urus dululah kekurangan yang ada dalam dirimu!

Jadi, kedustaan Dajjal sangat jelas dari bentuk dirinya.

Ketika Dajjal sampai di pinggiran Madinah, terjadi lah 3 kali gempa bumi, membuat warga Madinah ketakutan tinggal di Madinah, orang mukmin berkata: "Ini kesempatan baik untuk kita wafat di Madinah, kita memang di sini agar bisa meninggal di sisi Sayyiduna Nabi SAW".

Sementara orang munafiq & pecinta dunia; langsung lari keluar Madinah, bertemu di luarnya Dajjal & kena fitnahnya.

Allah SWT tentu tidak juling karena Dia Sempurna & Maha Berkuasa.. Dia Bukan lah jism.. tapi sebagian kelompok yang meyakini bahwa Allah SWT Jism seperti Wahabi, mereka yang meyakini hanya Allah SWT lah yang Membuat hujan & Menghidupkan yang dimatikannya (Sayyiduna Khidr) akan tergoda mengikuti Dajjal.

Kemungkinan besar, kaum Wahabi akan mengikuti Dajjal karena keyakinan-keyakinan mereka mendukung itu.

Tapi ahli sunnah mengetahui bahwa Allah SWT bukanlah jism, tidak datang dari suatu arah, Dia Sempurna.. Kalau juling tidak akan dipedulikan meskipun menghidupkan ratusan orang, bahkan kalau mampu menghidupkan seluruh umat manusia.

Ahlu sunnah selamat karena keyakinan yang benar.

Apa solusinya untuk tidak tergoda fitnah Dajjal?

Usahakan jangan sampai bertemu dengannya... Begitu kamu mendengar kemunculan Dajjal, langsung belilah tiket umrah selama 40 hari.

Jangan sampai kamu buka TV & menontonnya, lalu berusaha untuk bertemu!

Ada fitnah yang merusak orang yang ingin tahu.

Makanya di zaman sekarang, kamu tidak perlu melihat channel-channel atheis di you tube dengan alasan kamu merasa tahu semua hal... Kemudian masuk keraguan dalam dirimu..

Tidak perlu meletakkan diri di depan fitnah & cobaan, syukuri Allah SWT Yang Meletakkan iman & ketenangan dalam dirimu... Jagalah baik-baik!

Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian mengimpikan bertemu musuh & minta lah keselamatan".

Ada orang yang nyantai menyaksikan berbagai channel atheis dengan alasan untuk menjawab mereka.. Setelah beberapa bulan bagian dari mereka.

Semoga Allah Menyelamatkan kita..

Aku menasehati kalian karena Allah agar tidak melakukan itu... Nasehatilah kawan-kawan & anak-anak kalian.

Kita di zaman orang tergoda dengan apa yang dilihat.

Rupa Dajjal:
- gemuk tapi tidak berlebihan sekali.
- rambut kasar.
- mata juling, keluar dari rongga & gelap.
- mirip dengan Ibn Qathan, seseorang yang mati di masa jahiliyah.
- gurat dahinya berbentuk tulisan huruf kaf, fa & ra, bisa dibaca oleh orang mukmin yang mampu membaca, dan bentuk wajah kekafiran bisa dirasakan oleh orang mukmin yang tidak mampu buta huruf.

Dajjal akan membuat tipu daya penglihatan, sehingga orang melihat air bagaikan api yang menyala & melihat api bagaikan air dingin.. Bentuk tipu daya yang menggunakan lesser.. Jadi Rasulullah SAW memperingatkan agar jangan sampai tertipu dengan Dajjal.

Kita di zaman yang memudahkan kita memahami apa yang disebutkan Rasulullah SAW karena kita menyaksikan kemajuan teknologi, transportasi & komunikasi yang tidak ditemui orang-orang terdahulu.. Alhamdulillah sabda Rasulullah sampai pada kita dengan rinci, & benar yang disabdakan Rasulullah SAW: "Boleh jadi yang menerima hadits (berita) lebih faham dari yang membawa berita".

Madinah tidak bisa dimasuki Dajjal & tha'un (virus).. Dari luar Madinah, Dajjal menunjuk ke arah Masjid Nabawi dengan mengatakan: "Pemilik istana putih".. Benar yang disabdakan Rasulullah SAW; memang sekarang masjid Nabawi terlihat putih dari jauh, padahal di zaman Rasulullah SAW bukanlah putih, Sayyiduna Utsman radhiyallahu 'anhu saat memugar masjid juga berwarna kecoklatan.

Saat Dajjal di pinggiran Madinah, datang lah seorang ulama besar Muslim, disebutkan di hadits bahwa Beliau pernah bertemu Sayyiduna Rasulullah SAW, Beliau disebut sebagai Sayyiduna Khidr.

Sayyiduna Khidr pun mengatakan bahwa "aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang disabdakan Rasulullah". Jadi sang alim itu keluar untuk memperingatkan umat manusia dari kedustaan Dajjal.

Menunjukkan bahwa ulama yang faham meletakkan dirinya di depan fitnah demi memperingatkan manusia.. Tapi awam tidak diperintahkan untuk itu.

Dajjal pun mengatakan pada orang-orang di sekitarnya: "Bagaimana kalau aku membunuhnya kemudian menghidupkannya, apakah kalian akan ragu padaku?".

Orang-orang wahabi pun berkata: "Selesai keraguan karena tuhan kita Mampu Menghidupkan & Mematikan".

Dajjal pun membelah badan Sayyiduna Khidr menjadi 2, kemudian memamerkannya, lalu menyatukannya kembali, seperti perbuatan para ahli sulap yang memasukkan perempuan dalam kotak, membelah 2 lalu memamerkannya & membawa kemana-mana.. Kemudian menyatukannya kembali.

Ketika sudah hidup kembali, Sayyiduna Khidr pun berkata: "Demi Allah, aku sekarang lebih mengetahui tentangmu daripada sebelumnya".

Dajjal pun berusaha membunuhnya kembali tapi tidak mampu, Sayyiduna Khidr bahkan memanas-memanasi "Kamu tidak akan mampu".. Padahal saat itu Dajjal bersama banyak pasukan & pendukung, tapi tidak berdaya melawan satu orang.
-----------------------------------------------------------------------------
Faedah dari Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah, dars jum'at pagi, 7 desember 2018M.. Bab fitan dari kitab shahih al-Bukhari.
diambil dari tulisan Hilma Rosyida Ahmad
https://bit.ly/2M36cWK  

Post a Comment

Previous Post Next Post