Perempuan-Perempuan Periwayat Hadis Sahih
Tadi malam Majelis Sunan al-Musthafa ke 21, Majelis Pembacaan Kitab al-Jami' al-Sahih li al-Imam Al-Bukhari yang diadakan setiap hari Kamis malam Jum'at, membaca Kitab al-'Ilmi, Bab 24, Man Ajaba al-Futya bi Isyarati Al-Yadi wa al-Ra'si (Menjawab fatwa dengan isyarat tangan atau anggukan kepala), hadis ke 86. Berikut redaksi hadisnya:
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ قَالَتْ أَتَيْتُ عَائِشَةَ وَهِيَ تُصَلِّي فَقُلْتُ مَا شَأْنُ النَّاسِ فَأَشَارَتْ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا النَّاسُ قِيَامٌ فَقَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ قُلْتُ آيَةٌ فَأَشَارَتْ بِرَأْسِهَا أَيْ نَعَمْ فَقُمْتُ حَتَّى تَجَلَّانِي الْغَشْيُ فَجَعَلْتُ أَصُبُّ عَلَى رَأْسِي الْمَاءَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي حَتَّى الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَأُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ قَرِيبَ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ أَوْ الْمُوقِنُ لَا أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلَاثًا فَيُقَالُ نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ وَأَمَّا الْمُنَافِقُ أَوْ الْمُرْتَابُ لَا أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ
"Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah dari Asma' berkata: Aku menemui Aisyah saat dia sedang shalat. Setelah itu aku tanyakan kepadanya: "Apa yang sedang dilakukan orang-orang?" Aisyah memberi isyarat ke langit. Ternyata orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari). Maka Aisyah berkata: "Maha suci Allah". Aku tanyakan lagi: "Satu tanda saja?" Lalu dia memberi isyarat dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan. Maka akupun ikut shalat namun timbul perasaan yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air. Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda: "Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti -atau hampir berupa- fitnah -yang aku sendiri tidak tahu apa yang diucapkan Asma' diantaranya adalah fitnah Al Masihud dajjal-; "akan ditanyakan kepada seseorang (didalam kuburnya); "Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini?" Adapun orang beriman atau orang yang yakin, -Asma' kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya- akan menjawab: 'Dia adalah Muhammad Rasulullah telah datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk. Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia adalah Muhammad, ' diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan: 'Tidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang yang yakin'. Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, -Asma' kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya-, akan menjawab; "aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya".
Sanad hadis ini memberikan satu inspirasi menarik bagi para penuntut ilmu, terutama kaum wanita. Dalam perjalanan peradaban islam ternyata perempuan punya peran besar dalam periwayatan hadis dan dalam keilmuan islam secara umum.
Ada 3 nama perempuan yang disebutkan oleh Imam Bukhari dalam rantai sanad hadis ini: Sayyidah Aisyah (istri Rasulullah), Sayyidah Asma' (anak Sayyiduna Abu Bakar) dan Sayyidah Fathimah (anak al-Mundzir bin al-Zubair bin al-'Awwam, cucu Sayyidah Asma').
Imam Suyuthi di dalam alfiyahnya mengungkapkan :
سبع من الصحب فوق الألف قد نقلوا ** من الحديث عن المختار خير مضر
أبو هريرة، سعدٌ، جابر أنس *** صديقة وابن عباس كذا ابن عمر
Satu diantara 7 sahabat periwayat hadis yang riwayatnya lebih dari seribu hadis adalah Sayyidah Aisyah.
Belum lama, Al-Allamah al Mudaqqiq Al-Baahits Al-Muhaqqiq Dr. Muhammad Akram An Nadwiy, sudah melakukan launching sebuah karya terbesar dalam disiplin hadits terutama Ilmu al-Rijaal dan merupakan yang pertama dalam sejarah ilmu hadis.
Beliau menulis Biografi semua Perawi Hadits dari Kalangan perempuan. Dalam buku beliau yg baru terbit tahun ini di India berjudul
الوفاء بأسماء النساء
terdapat 8000 biografi perawi perempuan, nama, asalnya, gurunya, dan murid-muridnya, serta sanad keilmuannya. Buku ini terdiri dari 52 jilid, adalah jihad ilmiyah beliau selama 10 tahun berkutat dengan Ummahaat Kutub al-Hadits, Tarikh, Siyar, Manaaqib, dan Rijal.
Beberapa abad lalu Al-Imam Al-Hafizh Al-Dzahabiy rahimahullah mengungkapkan kredibelitas perempuan dalam periwayatan hadis:
وما علمت في النساء من اتهمت ولا من تركوها
"Tidak pernah aku temukan perawi hadis dari kalangan perempuan yg tertuduh dusta dan matruuk (riwayatnya tidak bisa dipakai)" (Miizaan Al I'tidaal)
Imam Suyuthi menjelaskan lebih lanjut bahwa wanita-wanita yang dimaksud adalah semua wanita sudah tercatat sebagai periwayat hadis adalah tsiqah dalam periwayatan mereka.
Al-Haafizh al-Dzahabiy saat menjelaskan biografi Al-Imam Muhibbuddin Ibn Al-Najjaar (Shahibu Dzail Taarikhi Baghdad), beliau menukil dari Ibnu Al-Saa'i، fakta unik tentang guru-guru Imam Ibn Al-Najjaar
قال ابن الساعي : اشتملت مشيخته على ثلاثة آلاف شيخ وأربع مائة امرأة
"Ibnu Al-Saa'iy berkata : jumlah masyaikh/guru Ibn Al-Najjar dalam meriwayatkan hadis/atsar, mencapai 3000 orang laki-laki dan 400 orang perempuan" (Siyaar A'laam al-Nubalaa' Li al-Imam Al-Haafizh Syamsuddin Al-Dzahabiy).
Merangkai kembali penjelasan Ustadz Harif Supriyadi (Ustadz Alnof Dinar)
Post a Comment