TERJEMAH KASYIFATUSSAJA Syarah Safinatun Naja (Pembahasan ke-129)



Pembahasan ke-129

لا الغسل ولا الطهارة فقط إذ قد تكون عادة أو نوت الحائض أو النفاس حل الوطء من حيث توقفه على الغسل وإن كان حراما كالزنا لأن له جهتين. وإن لم تكن مسلمة ولا الواطيء مسلما قال الحصنى ولو نواى الجنب إستباحة ما يتوقف على الغسل كالصلاة والطواف وقراءة القرآن أجزأه. وإن نواى ما يستحب له كغسل الجمعة ونحوه لم يجزئه لأنه لم ينو أمرا واجبا. ولو نوى الغسل المفروض أو فريضة الغسل أجزأه قطعا قاله في الروضة إنتهی. ولا بد أن تكون النية مقترنة بأول مغسول سواء كان من أسفل البدن أو أعلاه أو وسطه الأن بدن الجنب كله كعضو واحد

Tidak sah niat "mandi" saja dan tidak sah niat: "[mandi] untuk bersuci“, saja. sebab sungguh keadaan mandi berwujud sebagai perilaku kebiasaan.

Atau wanita hiadh dan nifas boleh berniat hillalwath'i [(menuntut) agar halal disetubuhi] ". Diilik dari sisi persetubuhan itu berketergantungan pada mandi wajib, meskipun persetubuhan itu berwujud tindakan yang haram, seperti zina,

karena sesungguhnya mandi semacam itu memiliki dua sisi perkara [menghilangkan haidh atau nifas dan menuntut dihalalkan disetubuhi].

meskipun wanitanya bukan muslimah, dan lelaki yang menyetubuhinya bukan muslim.

Syekh Al-Hishniy berkata : "Jikalau orang yang junub beniat: "agar diperbolehkan [melakukan] sesuatu yang berketergantungan pada [pelaksanaan] mandi, seperti sholat, thowaf, membaca A|Quran, maka niat itu mencukupi baginya.

Dan jika ia niat: "dengan perkara [mandi] yang disunnahkan baginya", seperti mandi Jum'at dan semacamnya, maka niat itu tidak mencukupi baginya, karena sesungguhnya ia tidak niat untuk perkara yang wajib.

Dan jikalau ia niat: "mandi yang difardhukan atau "kefardhuan mandi",  maka niat itu mencukupi baginya, secara pasti", demikian dituturkan oleh Imam Nawawiy di dalam kitab ar-Roudhoh. Selesai Syekh Alhusny.

Dan tidak boleh tidak, keadaan niat harus berbarengan dengan yang pertama kali dari anggota tubuh yang dibasuh.

Sama saja, keadaan anggota yang pertama kali dibasuh itu termasuk dari bagian paling bawah tubuh, atau paling atasnya, atau bagian tengah tubuh, karena sesungguhnya tubuh orang yang junub, seluruhnya adalah seperti satu anggota.




Wallahua'lambisshawab
_______________________________________
Karya Syekh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi Al-Bantani Asy-syafi'i
Diterjemahkan oleh :Zaenal Arifin Yahya

0/Post a Comment/Comments

أحدث أقدم