Keutamaan Menghidupkan Malam Hari Raya

Malam hari raya atau kita mengenalnya dengan malam takbiran memiliki keutamaan tersendiri. Penjelasan keutamaannya ditemukan dari beberapa riwayat hadis, seperti hadis yang berasal dari riwayat sahabat 'Ubadah bin Shamit dan Sahabat Abu Umamah.

Dari sahabat Abu Umamah Radhiyallahu' anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Siapa saja orang yang menghidupkan malam dua hari raya (Idul Fithri dan Idul Adha) karena mengharap balasan dari Allah, hatinya tidak akan mati di saat hati-hati manusia mati." (HR. Ibnu Majah)



Maksud hati tidak mati adalah hatinya tidak dikuasai oleh kecintaan kepada duniawi, dia tidak dilalaikan terhadap akhirat, dia tidak kesulitan ketika sakaratul maut, dia juga tidak kesulitan ketika di dalam kubur (alam barzakh) dan ketika terjadi kiamat; Allah justru memberikan kepadanya keteguhan hati dan dia selamat dari berbagai ketakutan-ketakutan itu.

Berdasarkan hadis ini, sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam dua hari raya dengan ibadah. Kata Imam Nawawi, "pahala menghidupkan malam hari raya dapat diperoleh dengan menghidupkan sebagian besarnya untuk ibadah. Ada yang meriwayatkan; sudah dapat keutamaan ini dengan mengisinya satu jam untuk ibadah".

Kata Imam Syafi'i, "Telah sampai riwayat kepada kami bahwa doa dikabulkan pada 5 malam; malam Jum'at, malam dua hari raya, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya'ban"

Mari merawat ibadah yang telah optimalkan selama bulan Ramadhan sepanjang siang dan malam dengan menjaga kebersinambungkannya. Mudah-mudahan kita berhasil menjadi orang-orang yang istiqomah dengan amal sholih sepanjang haya hingga bertemu dengan Allah. Hanya orang-orang yang istiqomah yang sangat bisa diharapkan mengakhiri hidup di dunia ini dengan husnul khatimah.

Ustadz Alnof Dinar, Lc

0/Post a Comment/Comments

أحدث أقدم