2. Jangan Melirik Kursi Penguasa!
Kita juga dilarang Rasulullah SAW untuk merebut kekuasaan, sementara Ikwan al-Muslimin (IM) punya program merampas kekuasaan dari yang berkuasa... Mereka menyalahi sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu mereka membuat banyak permasalahan. Dan mereka sendiri adalah orang yang paling banyak merasakan adzab sebab perbuatan mereka, sehingga banyak membuang umur mereka di penjara.
Mereka banyak merusak pemikiran para pemuda harapan umat dari kalangan terpelajar sehingga akhirnya para pemuda itu masuk penjara & membuat umat kehilangan kesempatan mengambil manfaat dari para pemuda itu.
Mereka juga membuat para penguasa benci pada semua yang bernama islami.
Hubungan kamu dengan hakim (penguasa) adalah menasehati mereka, bukan merebut kursi mereka.
Sepanjang masa, umat Islam menasehati para penguasa, Grand Syekh al-Azhar dari zaman dulu, biasa ke para raja membawa berbagai pengaduan warga, menasehati bahkan dengan keras.. Tapi para penguasa menerima ulama karena tahu para ulama itu tidak punya tujuan merebut kekuasaan.
Sementara IM ingin kekuasaan, mereka berdalih: "Banyak hal yang bisa diperbuat melalui kekuasaan yang tidak bisa dibuat dengan al-Qur'an".
Kalimat itu benar, jika seandainya merekalah yg berkuasa.
Rasulullah SAW mengajarkan kita agar tidak meminta kekuasaan bahkan lari dari hal itu.
Buktinya, saat kekuasaan ada di tangan mereka; tidak ada yang berubah, mereka juga berhutang ke luar negeri dengan berbagai alasan.. Kata2 mereka hanyalah kebohongan April mop.. Hanya omong kosong demi memperoleh kekuasaan, bukan untuk kemaslahatan.
Syekh asy-Sya'rawi rahimahullah menasehati Presiden Mubarak dengan keras, seandainya nasehat itu dari IM tentu ditangkap.. Kenapa nasehat diterima? Karena sang presiden tau kalau Syekh tidak mencari kekuasaan, seandainya diberi pun tidak mau.
Hafizh al-Asad dulu menerima nasehat-nasehat Syekh al-Buthi rahimahullah, padahal nasehat Beliau keras.
Hasil dari nasehat al-Buthi rahimahullah: Hafizh al-Asad meninggalkan madzhabnya an-Nushairi untuk menjadi sunni & melaksanakan shalat jum'at, membuat sekolah2 & berbagai universitas/kuliah syari'ah Islam.
Itu karena sang presiden mengetahui bahwa Syekh Buthi tidak mencari kekuasaan & bernasehat hanya karena Allah SWT.
Sementara mereka berpegang teguh bahwa penguasa Syria dari madzhab an-Nushairi dengan alasan zaman Ibn Taimiyah mereka lebih kuat dari Yahudi & Nasrani.. Itu masa silam.. An-Nushairi sudah masuk Islam & jadi sunni.. Mereka tidak peduli kenyataan yang ada, yang penting bisa menipu otak para pemuda.
Kita hanya boleh merebut kekuasaan kalau melihat kekafiran yang nyata & jelas; misalnya melarang shalat, menutup masjid & menjadikannya diskotik.. Dan kita tidak melihat sezhalim apapun penguasa yang melakukan hal itu, bahkan sepanjang sejarah.
Tapi mereka pakai metode "Barang siapa tidak berhukum pada yang diturunkan Allah".. Maksud mereka adalah pelaksanaan hudud yang empat, yaitu:
- potong tangan pencuri.
- cambuk pada peminum khamr,
- cambuk pada penzina
- rajam pada penzina.
Itu saja.. Padahal hudud itu diberhentikan sebab zaman syubhah karena para saksi tidak bisa dipercayai, jadi para hakim memilih untuk memberhentikan hudud & menggantikannya dengan hukuman lain sampai masa terpenuhinya para saksi yang adil.
Tapi mereka berpendapat selama tidak berhakim pada yang diturunkan Allah berarti mereka kafir.. Kalau tidak merajam penzina, tidak memotong tangan pencuri berarti kafir.
Itulah pemikiran Sayyid Quthb.. Mereka membaca hadits & salah melaksanakannya sehingga membuat masyarakat hidup dalam ketidakjelasan (khayalan), sehingga tidak punya pilihan kecuali; mati, di penjara atau ditangkap, atau kafir pada Allah.
Itulah yg terjadi..
Umat terbagi:
- ada yg di penjara.
- ada yang kafir,
- ada yg kebingungan,
- ada yang sakit jiwa & sibuk berobat..
Kita meminta keselamatan pada Allah SWT..
Aku sedih karena banyak kalangan IM yang sekarang di penjara adalah kawan-kawanku masa kuliah dulu, mereka orang-orang cerdas & baik tapi tertipu.. Sebagian mereka banyak juga yang mati karena pemikiran menyimpang.. Sehingga umat tidak bisa mengambil manfaat dari kemampuan mereka karena mereka sudah terkena virus pemikiran..
Itu karena mereka tidak belajar pada ulama meskipun sudah diajak saat aku belajar dengan Syekh Hafizh at-Tijani & Syekh Bakhiet al-Muthi'i rahimahumallah, tapi mereka belajar dengan duduk sesama mereka saja yang masih muda & sama2 tidak berilmu..
Isnad itu sangat penting dalam agama, belajarlah dengan guru yang punya pemahaman yang benar & ambil nash2 agama secara menyeluruh, bukan sepotong2.
-----------------------------------------------------------------------------
Faedah dari Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah, dars jum'at pagi, 7 desember 2018M.. Bab fitan dari kitab shahih al-Bukhari.
diambil dari tulisan Hilma Rosyida Ahmad
https://bit.ly/2M36cWK
Kita juga dilarang Rasulullah SAW untuk merebut kekuasaan, sementara Ikwan al-Muslimin (IM) punya program merampas kekuasaan dari yang berkuasa... Mereka menyalahi sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu mereka membuat banyak permasalahan. Dan mereka sendiri adalah orang yang paling banyak merasakan adzab sebab perbuatan mereka, sehingga banyak membuang umur mereka di penjara.
Mereka banyak merusak pemikiran para pemuda harapan umat dari kalangan terpelajar sehingga akhirnya para pemuda itu masuk penjara & membuat umat kehilangan kesempatan mengambil manfaat dari para pemuda itu.
Mereka juga membuat para penguasa benci pada semua yang bernama islami.
Hubungan kamu dengan hakim (penguasa) adalah menasehati mereka, bukan merebut kursi mereka.
Sepanjang masa, umat Islam menasehati para penguasa, Grand Syekh al-Azhar dari zaman dulu, biasa ke para raja membawa berbagai pengaduan warga, menasehati bahkan dengan keras.. Tapi para penguasa menerima ulama karena tahu para ulama itu tidak punya tujuan merebut kekuasaan.
Sementara IM ingin kekuasaan, mereka berdalih: "Banyak hal yang bisa diperbuat melalui kekuasaan yang tidak bisa dibuat dengan al-Qur'an".
Kalimat itu benar, jika seandainya merekalah yg berkuasa.
Rasulullah SAW mengajarkan kita agar tidak meminta kekuasaan bahkan lari dari hal itu.
Buktinya, saat kekuasaan ada di tangan mereka; tidak ada yang berubah, mereka juga berhutang ke luar negeri dengan berbagai alasan.. Kata2 mereka hanyalah kebohongan April mop.. Hanya omong kosong demi memperoleh kekuasaan, bukan untuk kemaslahatan.
Syekh asy-Sya'rawi rahimahullah menasehati Presiden Mubarak dengan keras, seandainya nasehat itu dari IM tentu ditangkap.. Kenapa nasehat diterima? Karena sang presiden tau kalau Syekh tidak mencari kekuasaan, seandainya diberi pun tidak mau.
Hafizh al-Asad dulu menerima nasehat-nasehat Syekh al-Buthi rahimahullah, padahal nasehat Beliau keras.
Hasil dari nasehat al-Buthi rahimahullah: Hafizh al-Asad meninggalkan madzhabnya an-Nushairi untuk menjadi sunni & melaksanakan shalat jum'at, membuat sekolah2 & berbagai universitas/kuliah syari'ah Islam.
Itu karena sang presiden mengetahui bahwa Syekh Buthi tidak mencari kekuasaan & bernasehat hanya karena Allah SWT.
Sementara mereka berpegang teguh bahwa penguasa Syria dari madzhab an-Nushairi dengan alasan zaman Ibn Taimiyah mereka lebih kuat dari Yahudi & Nasrani.. Itu masa silam.. An-Nushairi sudah masuk Islam & jadi sunni.. Mereka tidak peduli kenyataan yang ada, yang penting bisa menipu otak para pemuda.
Kita hanya boleh merebut kekuasaan kalau melihat kekafiran yang nyata & jelas; misalnya melarang shalat, menutup masjid & menjadikannya diskotik.. Dan kita tidak melihat sezhalim apapun penguasa yang melakukan hal itu, bahkan sepanjang sejarah.
Tapi mereka pakai metode "Barang siapa tidak berhukum pada yang diturunkan Allah".. Maksud mereka adalah pelaksanaan hudud yang empat, yaitu:
- potong tangan pencuri.
- cambuk pada peminum khamr,
- cambuk pada penzina
- rajam pada penzina.
Itu saja.. Padahal hudud itu diberhentikan sebab zaman syubhah karena para saksi tidak bisa dipercayai, jadi para hakim memilih untuk memberhentikan hudud & menggantikannya dengan hukuman lain sampai masa terpenuhinya para saksi yang adil.
Tapi mereka berpendapat selama tidak berhakim pada yang diturunkan Allah berarti mereka kafir.. Kalau tidak merajam penzina, tidak memotong tangan pencuri berarti kafir.
Itulah pemikiran Sayyid Quthb.. Mereka membaca hadits & salah melaksanakannya sehingga membuat masyarakat hidup dalam ketidakjelasan (khayalan), sehingga tidak punya pilihan kecuali; mati, di penjara atau ditangkap, atau kafir pada Allah.
Itulah yg terjadi..
Umat terbagi:
- ada yg di penjara.
- ada yang kafir,
- ada yg kebingungan,
- ada yang sakit jiwa & sibuk berobat..
Kita meminta keselamatan pada Allah SWT..
Aku sedih karena banyak kalangan IM yang sekarang di penjara adalah kawan-kawanku masa kuliah dulu, mereka orang-orang cerdas & baik tapi tertipu.. Sebagian mereka banyak juga yang mati karena pemikiran menyimpang.. Sehingga umat tidak bisa mengambil manfaat dari kemampuan mereka karena mereka sudah terkena virus pemikiran..
Itu karena mereka tidak belajar pada ulama meskipun sudah diajak saat aku belajar dengan Syekh Hafizh at-Tijani & Syekh Bakhiet al-Muthi'i rahimahumallah, tapi mereka belajar dengan duduk sesama mereka saja yang masih muda & sama2 tidak berilmu..
Isnad itu sangat penting dalam agama, belajarlah dengan guru yang punya pemahaman yang benar & ambil nash2 agama secara menyeluruh, bukan sepotong2.
-----------------------------------------------------------------------------
Faedah dari Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah, dars jum'at pagi, 7 desember 2018M.. Bab fitan dari kitab shahih al-Bukhari.
diambil dari tulisan Hilma Rosyida Ahmad
https://bit.ly/2M36cWK
إرسال تعليق