13. Jangan Sampai Dunia Masuk ke Hatimu; Itulah Sebab Fitnah!
Sayyiduna Mu'awiyah berwasiat agar kepemimpinan setelah beliau di tangan anak beliau, Yazid, padahal hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan dengan Sayyiduna al-Hasan radhiyallahu 'anhu.
Sayyiduna Ibnu 'Umar yang melihat bagaimana ganasnya peperangan yang telah mengorbankan sekitar 70 ribu jiwa memilih untuk membai'at Yazid meskipun mengetahui Yazid bukan orang yang tepat; dengan alasan menjaga dari perpecahan & pertumpahan darah.
Sayyiduna Ibnu Umar mengirimkan bai'at dibalas oleh Yazid dengan sejumlah harta, disedeqahkan oleh Ibnu Umar.
Yazid menjadikan sepupunya "'Ammar bin Muhammad bin Abi Sofyan" sebagai pemimpin wilayah Madinah, mengirimkan sejumlah utusan dari Madinah untuk membai'at Yazid, Yazid memberikan sejumlah harta untuk para utusan... Di perjalanan pulang ke Madinah, para utusan tadi saling berbicara tentang kepribadian & perilaku Yazid yang menyimpang.
Sesampainya di Madinah, mereka pun membicarakan tentang Yazid pada warga Madinah.. Hasilnya; warga Madinah keluar dari Bai'at & mengusir 'Ammar dari kekuasaannya.
Sayyiduna Ibnu Umar yang melihat hal itu mengatakan: "Kok bisa kalian yang membai'at & sudah mendapat harta yang banyak keluar dari bai'at?!" Seakan bai'at itu jual beli.. Dan Sayyiduna Ibn Umar pun mengatakan bahwa beliau putus hubungan dengan siapa saja yang keluar dari bai'atnya.
Mendengar perbuatan warga Madinah, Yazid mengirimkan pasukan besar di bawah pimpinan Muslim bin 'Uqbah untuk mengancam ahli Madinah, jika tidak memberikan bai'at mereka melalui Muslim maka pasukan itu halal melakukan apa saja di Madinah selama 3 hari.
Warga Madinah yang mendengar kedatangan pasukan besar: menyiapkan khandaq (lubang penjagaan) & menyiapkan senjata.
Sayyiduna Ibn Umar pun mengatakan pada mereka: "Kok bisa kalian berperang dengan seseorang yang kalian sudah bai'at & terima pemberiannya?!".
Ketika mengetahui penolakan warga Madinah, Muslim bin 'Uqbah mengepung Madinah selama 3 hari kemudian masuk ke Madinah & membunuh 1700 shahabat & para ulama tabi'in.. Puluhan ribu anak & perempuan juga dibunuh.
Muslim bin 'Uqbah melakukan berbagai penistaan; dia, kudanya & pasukannya kencing di dalam masjid an-Nabawi.
Fitnah yang sangat dahsyat, itu terjadi di akhir tahun 63 hijriah, disebutkan Dzulqa'dah & ada yang menyebutkan Dzulhijjah.
Yazid mengangkat Ibn Ziyad untuk pemerintahan Bashrah.
Ketika Yazid mati:
- Ibn Ziyad pun berangkat ke Syam agar kekuasaan di tangannya.
- Marwan bin al-Hakam juga berangkat ke Syam untuk mengambil alih kekuasaan.
- Ibn Zubair juga mengambil bai'at dari warga Hijaz & Yaman.
- al-Qurra (kaum khawarij yang terkenal dengan hafalan al-Qur'an & shalat malam), mereka sisa khawarij yang diperangi Sayyiduna Ali karramallah wajhahu; merebut kekuasaan Bashrah setelah kepergian Ibn Ziyad ke Syam. Merekalah ISIS tempo dulu.
Jadi masing-masing mengambil kesempatan untuk memperoleh dunia; kekuasaan & harta.
Begitulah fitnah, ketika dunia ada di hatimu, maka fitnah akan berkobar.
Sayyiduna Mu'awiyah berwasiat agar kepemimpinan setelah beliau di tangan anak beliau, Yazid, padahal hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan dengan Sayyiduna al-Hasan radhiyallahu 'anhu.
Sayyiduna Ibnu 'Umar yang melihat bagaimana ganasnya peperangan yang telah mengorbankan sekitar 70 ribu jiwa memilih untuk membai'at Yazid meskipun mengetahui Yazid bukan orang yang tepat; dengan alasan menjaga dari perpecahan & pertumpahan darah.
Sayyiduna Ibnu Umar mengirimkan bai'at dibalas oleh Yazid dengan sejumlah harta, disedeqahkan oleh Ibnu Umar.
Yazid menjadikan sepupunya "'Ammar bin Muhammad bin Abi Sofyan" sebagai pemimpin wilayah Madinah, mengirimkan sejumlah utusan dari Madinah untuk membai'at Yazid, Yazid memberikan sejumlah harta untuk para utusan... Di perjalanan pulang ke Madinah, para utusan tadi saling berbicara tentang kepribadian & perilaku Yazid yang menyimpang.
Sesampainya di Madinah, mereka pun membicarakan tentang Yazid pada warga Madinah.. Hasilnya; warga Madinah keluar dari Bai'at & mengusir 'Ammar dari kekuasaannya.
Sayyiduna Ibnu Umar yang melihat hal itu mengatakan: "Kok bisa kalian yang membai'at & sudah mendapat harta yang banyak keluar dari bai'at?!" Seakan bai'at itu jual beli.. Dan Sayyiduna Ibn Umar pun mengatakan bahwa beliau putus hubungan dengan siapa saja yang keluar dari bai'atnya.
Mendengar perbuatan warga Madinah, Yazid mengirimkan pasukan besar di bawah pimpinan Muslim bin 'Uqbah untuk mengancam ahli Madinah, jika tidak memberikan bai'at mereka melalui Muslim maka pasukan itu halal melakukan apa saja di Madinah selama 3 hari.
Warga Madinah yang mendengar kedatangan pasukan besar: menyiapkan khandaq (lubang penjagaan) & menyiapkan senjata.
Sayyiduna Ibn Umar pun mengatakan pada mereka: "Kok bisa kalian berperang dengan seseorang yang kalian sudah bai'at & terima pemberiannya?!".
Ketika mengetahui penolakan warga Madinah, Muslim bin 'Uqbah mengepung Madinah selama 3 hari kemudian masuk ke Madinah & membunuh 1700 shahabat & para ulama tabi'in.. Puluhan ribu anak & perempuan juga dibunuh.
Muslim bin 'Uqbah melakukan berbagai penistaan; dia, kudanya & pasukannya kencing di dalam masjid an-Nabawi.
Fitnah yang sangat dahsyat, itu terjadi di akhir tahun 63 hijriah, disebutkan Dzulqa'dah & ada yang menyebutkan Dzulhijjah.
Yazid mengangkat Ibn Ziyad untuk pemerintahan Bashrah.
Ketika Yazid mati:
- Ibn Ziyad pun berangkat ke Syam agar kekuasaan di tangannya.
- Marwan bin al-Hakam juga berangkat ke Syam untuk mengambil alih kekuasaan.
- Ibn Zubair juga mengambil bai'at dari warga Hijaz & Yaman.
- al-Qurra (kaum khawarij yang terkenal dengan hafalan al-Qur'an & shalat malam), mereka sisa khawarij yang diperangi Sayyiduna Ali karramallah wajhahu; merebut kekuasaan Bashrah setelah kepergian Ibn Ziyad ke Syam. Merekalah ISIS tempo dulu.
Jadi masing-masing mengambil kesempatan untuk memperoleh dunia; kekuasaan & harta.
Begitulah fitnah, ketika dunia ada di hatimu, maka fitnah akan berkobar.
-----------------------------------------------------------------------------
Faedah dari Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah, dars jum'at pagi, 7 desember 2018M.. Bab fitan dari kitab shahih al-Bukhari.
diambil dari tulisan Hilma Rosyida Ahmad
https://bit.ly/2M36cWK
إرسال تعليق